Samarinda, Afiliasi.net – Pemprov Kaltim masih punya segudang pekerjaan rumah perihal perbaikan jalan hingga perawatan jembatan. Termasuk, di antaranya adalah perbaikan jalan pesisir yang merupakan akses menuju kawasan wisata bahari. Ini penting untuk memajukan pariwisata di Bumi Mulawarman.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Irhamsyah menegaskan, proses perbaikan dan perawatan itu tidak jalan di tempat. Hanya saja, sebut dia, perbaikan jalan yang bersifat sementara dan darurat akan ditangani oleh UPTD yang sesuai dengan wilayah kerjanya.
Ia membeberkan, kondisi Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar di Kota Samarinda misalnya. Saat ini telah keluar sertifikat layak fungsi dan layak desainnya sejak awal tahun dan telah ditandatangani Kementerian PUPR RI.
“Kewajiban yang harus dilakukan pemeliharaan dan perawatan. Masih ada beberapa sensor yang harus dipasang untuk memantau kondisi jembatan. Selamanya harus dipantau,” jelas lelaki yang disapa Ing tersebut.
Irhamsyah menyebutkan, tiap tahun pihaknya melakukan monitor terhadap kondisi jembatan yang menghubungkan Samarinda Kota dan Samarinda Seberang itu. Tahun ini, sekitar Rp 3 miliar dianggarkan untuk pemeliharaan jembatan.
Ada pengecatan di beberapa bagian serta pemasangan sensor lagi untuk melengkapi sensor yang telah dipasang tahun lalu.
“Bisa jadi dicabut sertifikatnya. Kalau monitornya kurang sehat, artinya selama ini harus sehat kondisi jembatan kita,” sambungnya.
Selain jembatan, titik perbaikan jalan yang dilakukan Pemprov Kaltim saat ini banyak terkonsentrasi di kawasan pesisir. Seperti jalan di Tanjung Redeb-Talisayan, Berau. Lalu Talisayan-Kaliorang, Kutai Timur, yang panjangnya sekitar 480 kilometer.
Selain itu, dari Samarinda Seberang melalui pesisir hingga Samboja. Kemudian diteruskan hingga Jalan Mulawarman, Balikpapan. Namun, proyek yang bakal dilakukan masih persiapan lelang.
Irhamsyah mengharapkan pengerjaan tersebut dapat cepat terlaksana dan tak mengalmani kendala teknis.
“Kami maunya cepat. Semoga Mei ini semua bisa tanda tangan kontrak,” katanya.
Untuk diketahui, jalan-jalan yang dikelola Pemprov Kaltim memang tak sedikit menjadi akses wisata bahari. Misalnya akses ke Talisayan, Berau.
Daerah itu sebenarnya sudah menjadi daerah yang terkenal karena keindahan alamnya. Namun, untuk menuju ke sana medannya cukup berat. Akses ke sana dari Samarinda ada dua, yakni dari Tanjung Redeb, Berau atau via Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur.
Perjuangan untuk sampai Bidukbiduk atau Talisayan cukup berat. Dari Samarinda, perlu waktu belasan jam hingga ke Sangkulirang, Kutai Timur. Lalu, melewati jalan tanah menuju penyeberangan ke kebun sawit PT EBL.
Kemudian melanjutkan perjalanan 4-5 jam. Namun, jalan tidak mulus, banyak yang berlubang. Juga, jalan yang belum diaspal. Perlu mobil dengan kondisi prima untuk bisa sampai ke sana. Lebih direkomendasikan mobil sistem penggerak 4x4 karena lebih tangguh.
Akses ke Bidukbiduk menjadi keperluan karena di kecamatan itu menyimpan potensi wisata yang besar. Mulai Labuan Cermin, pantai, hingga akses ke Pulau Kaniungan. Wisata bahari memiliki daya tarik besar di kawasan tersebut. (Jr/adv/diskominfokaltim)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#jalan-rusak-di-kaltim #dinas-pupr-pera-kaltim #pemprov-kaltim