Samarinda, Afiliasi.net – Persoalan banjir di Samarinda yang masih menjadi momok hingga di awal 2023 saat ini harus mendapat perhatian serius.
Selain faktor alam, pasalnya penyebab banjir diduga karena tiga faktor utama lainnya. Yakni seperti aktivitas tambang batu bara ilegal, galian c hingga pembangunan perumahan yang tak sesuai izin lingkungan.
Tiga faktor penyebab banjir itu disebutkan oleh anggota DPRD Samarinda, Syamsuddin. Kata dia, tiga aktivitas tersebut tentu sangat berpengaruh pada bencana banjir.
Terlebih, jika aktivitasnya bersifat ilegal dan cenderung mengedepankan keuntungan ketimbang memikirkan dampak lingkungan.
“Ketiga ini menjadi penyebab utamanya. Seperti tambang, itu jelas membuka hutan sebagai tahanan air. Kemudian galian c itu menyebabkan pendangkalan drainase, terakhir perumahan yang menghilangkan kawasan resapan air,” papar Syamsuddin.
Oleh sebab itu, lanjutnya, untuk memastikan tiga kegiatan tersebut bisa berjalan sesuai aturan berlaku. Maka peran penting pemerintah diperlukan sebagai fungsi kontrol dan pengawasannya.
“Harus ada peningkatan pengawasan, untuk ,mengecek bagaimana AMDAL-nya apakah sudah layak dan memenuhi syarat, bagaimana setiap perumahan apakah memiliki penampung air yang sudah memenuhi kapasitas, hal ini harus di perhatikan,” tegasnya.
Selain peran pemerintah, Syamsuddin juga mengjak masyarakat turut andil mengawasi lingkungan mereka dari ketiga aktivitas penyebab banjir tersebut.
“Jadi bukan hanya pemerintah, masyarakat juga harus memberikan pengawasan, harus sadar bahwa dampak dari itu semua sangat besar dan merugikan,” pungkasnya. (adv/dprdsamarinda)
Penulis: Redaksi
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-samarinda #pemicu-banjir