Samarinda, Afiliasi.net - Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan bahwa tak ada pemotongan tunjangan insentif guru honorer dari Rp 700 ribu menjadi Rp 250 ribu.
Dikonfirmasi awak media, Andi Harun menyatakan berita mengenai pemotongan insentif guru honorer yang belakangan mencuat adalah tak benar. Sesuai Peraturan Wali Kota (Perwali) Samarinda, tegas dia, insentif guru honorer tetap sebesar Rp 700 ribu.
"Tidak (bukan tim anggaran pemerintah daerah yang merancang, Red). Itu tidak tahu sumber informasinya dari mana, kita tidak ada menurunkan memotong. Perwalinya Rp 700 ribu. Kok tiba-tiba ada berita bahwa Rp 250 ribu," ungkap Andi Harun, Jumat, 26 Agustus 2022.
Akan hal tersebut, Andi Harun menegaskan tak akan ada pemotongan insentif guru honorer.
"Pada pokoknya perwali itu mengatur bahwa besaran insentif untuk para guru itu Rp 700 ribu. Tidak ada potongan. Berita Rp 250 itu keliru," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan rapat dengar pendapat antara Komisi IV DPRD Samarinda bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Inspektorat Samarinda beberapa hari lalu, mencuat akan ada pemotongan insentif guru honorer.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti membeberkan, wacana Pemkot Samarinda memangkas insentif guru honorer ini mencuat setelah adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ada beberapa poin rekomendasi yang dikeluarkan lantaran pemberian tunjangan maupun pemberian insentif kepada guru dan tenaga pendidikan (GTK) tak sesuai dengan aturan yang lebih tinggi.
Politisi asal Partai Demokrat itu menegaskan, Komisi IV DPRD Samarinda akan terus memperjuangkan insentif guru honorer hingga Pemkot Samarinda bersama DPRD mengetuk sah rencana ini pada 31 Agustus mendatang.
"Ini mengapa kami istilahnya teriak, kami tidak setuju pengurangan Rp 700 ribu menjadi Rp 250 ribu, karena ini tidak sesuai dengan hati nurani. Kita ini bergantung pada guru honor untuk memajukan pendidikan kita," ungkap Puji seperti diberitakan sebelumnya. (*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#insentif-guru-honorer #andi-harun #pemkot-samarinda