Jumat, 22 November 2024 07:58 WIB

Advetorial

Bisa Jadi Produsen Utama, Kaltim Produksi 73.091 Ton Karet Tahun Ini

Redaktur: Rahmadani
| 760 views

Ilustrasi. (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net – Produksi karet di Kalimantan Timur (Kaltim) sekitar 73.091 Ton pada 2022 ini seharusnya mampu membuat daerah ini menjadi produsen utama.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Siti Juriah. Ia mengungkapkan, hal itu didukung pula oleh pola pikir petani dalam mengelola hasil panen karet berkualitas sesuai standart yang telah ditetapkan 

“Tahun ini, produksi karet Kaltim sekitar 73.091 ton. Dengan produksi itu seharusnya Kaltim sudah bisa menjadi produsen utama,” ucapnya, Sabtu, 30 Juli 2022.

Diketahui, Disbun Kaltim baru-baru ini melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pemasaran bahan olah karet rakyat ( Bokar) pada Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC).

Juriah mengatakan, monev itu sebagai salah satu upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas karet di Benua Etam. Dari hasil movev itu diketahui bahwa PT MKC belum secara rutin melakukan pelaporan pembelian Bokar seluruh pemasok. Termasuk tentang kadar karet kering (K3) dan jumlah tonase.

Selain itu, juga terkait pelaporan data-data lain produk Bokar ke Disbun Kaltim dan dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten/kota se-Kaltim sesuai Pasal 40 dalam Permentan 98/2013 tentang Perizinan Usaha Perkebunan.

Akan hal tersebut, Juriah menilai perlu adanya sinkronisasi dan koordinasi antara Disbun Kaltim dan pihak PT MKC terkait pembinaan UPPB dan kelompok tani.

“Saat ini, belum ada standar operasional prosedur penanganan panen dan setelah panen di UPPB dan gapoktan. Sehingga, perlu penguatan kelembagaan UPPB yang lebih optimal,” ucapnya.

Juriah melanjutkan, Disbun Kaltim memberikan saran kepada PT MKC, agar melaporkan hasil pembelian Bokar seluruh pemasok tentang kadar karet kering dan jumlah tonase. Serta data-data terkait produk Bokar ke Disbun Kaltim setiap per enam bulan.

Sehingga, kata Juriah, ada prosedur yang harus dipenuhi. Itu karena karet menjadi salah satu komoditas masa depan daerah ini. Disbun Kaltim juga terus berupaya mendorong para petani meningkatkan peranan dan daya saing komoditas karet.

Di antaranya, melakukan perbaikan mutu bahan olah karet melalui inovasi gerakan bersama rakyat dalam mengelola bahan olahan karet yang berkualitas atau biasa disebut Gebrak Bokar Bersih, sebagai program peningkatan komoditas pascapanen.

“Inovasi Gebrak Bokar Bersih merupakan inovasi yang menghasilkan solusi menyeluruh mengenai budi daya karet di Kaltim. Inovasi itu sangat inovatif karena idenya muncul justru saat krisis kualitas karet dan rendahnya harga jual karet,” tutur Juriah.

Tak hanya itu, lanjut Juriah, solusi yang ditawarkan juga membawa dampak yang sangat luas karena membuat budi daya karet kini bisa ditangani mulai dari produksi getah karet, pengolahan menjadi bahan olahan karet bersih hingga pemasarannya.

“Semua prosesnya melibatkan kelompok tani karet langsung dengan pihak pabrik pengolahannya. Inovasi itu juga memberikan nilai tambah. Di mana telah terjadi perubahan pola pikir para petani dalam mengelola hasil panen karet, menjadi bokar bersih yang berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (Jr/adv/diskominfokaltim)


TOPIK BERITA TERKAIT: #hasil-karet-kaltim #pemprov-kaltim 

Berita Terkait

IKLAN