Samarinda, Afiliasi.net – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berharap turut bisa mendapatkan jatah vaksin Penyakit Mulut dan Hewan (PMK) dari Pemerintah Pusat.
Diketahui, penyakit yang menjangkit hewan ternak ini kembali mewabah di sejumlah daerah sejak Indonesia dinyatakan bebas PMK pada 1986. Tercatat, ada 18 provinsi yang kini telah terkonfirmasi.
Meski belum ditemukan di Benua Etam, namun Pemprov Kaltim tetap berharap bisa mendapatkan jatah vaksinasi PMK tersebut. Musababnya, ada kemungkinan virus itu masuk seiring banyaknya hewan ternak yang datang dari berbagai daerah, khususnya saat momentum perayaan hari raya Iduladha 2022 ini.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Munawwar mengatakan, ada 29 ribu dosis vaksin PMK yang akan disebar ke wilayah wabah. Ia menjelaskan, pemerintah pun telah melarang pergerakan hewan ternak dari daerah wabah ke daerah aman. Ini untuk memperkecil kemungkinan masuknya virus PMK itu.
“Saat ini, kita tetap mengikuti seluruh aturan yang dikeluarkan, sehingga apapun bentuknya seperti tidak adanya pengiriman bibit sapi, hingga penurunan stok. Suka tidak suka harus tetap diikuti untuk menekan penyebaran wabah PMK di daerah kita,” jelas Munawwar, Jumat, 1 Juli 2022.
Munawwar menambahkan, saat ini Kaltim berusaha menekan pengiriman sapi agar wabah PMK jangan sampai masuk ke Kaltim. Sementara untuk vaksin, pihaknya masih menunggu dari pemerintah pusat hingga Agustus mendatang.
“Kami masih menunggu keputusan, apakah daerah wabah saja yang mendapatkan (vaksin PMK, Red) atau non-wabah seperti Kaltim juga kebagian. Tapi, tetap kita berharap semua daerah kebagian dan menjadi prioritas, karena kita harus memberikan penguatan pada ternak yang tidak terinfeksi PMK,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil surveilans di 150 lokasi yang tersebar di Kaltim, mencatat sebanyak 4.720 ekor ternak dinyatakan negatif PMK. Hasil survei UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet (LKK) itu menyatakan kondisi terkini di Kaltim masih aman dari PMK, dengan menyurvei lokasi-lokasi peternakan dan rumah potong hewan (RPH) di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Sementara itu, berdasarkan situs resmi siagapmk.id, daerah yang paling aktif melakukan vaksinasi terpantau saat ini adalah Malang (Jawa Timur) sebanyak 24.483 ekor, Pasuruan (Jawa Timur) sebanyak 4.746 ekor, Bandung Barat (Jawa Barat) sebanyak 5.139 ekor, Banyumas sebanyak 1.729 ekor. Data ini bersifat sementara dan diprediksi akan terus bertambah seiring berjalannya distribusi vaksin PMK.
Akan hal tersebut, Munawwar berharap vaksin PMK juga tetap didistribusikan ke Kaltim oleh pemerintah pusat meski saat ini belum ada kasus terkonfirmasi PMK.
“Mudah-mudahan Kaltim tetap bisa mempertahankan zona aman untuk Kaltim dan Kaltara,” harapnya. (Jr/adv/diskominfokaltim)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#vaksin-pmk #pemprov-kaltim #kasus-pmk-di-kaltim