Samarinda, Afiliasi.net – Beberapa pasar tradisonal dan pusat perbelanjaan di Kota Samarinda telah diprogram menerapkan sistem pembayaran non tunai.
Ketua DPRD Samarinda, Sugiyono menyatakan, sistem pembayaran digital itu ke depannya akan semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan tranksasi jual beli. Selain itu, turut ada keuntungan lainnya yakni mampu mencegah potensi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD).
"Orang yang tidak membawa uang tunai, proses transaksi masih bisa dilakukan melalui sistem QRIS, ini yang jadi keunggulan sehingga bisa memudahkan," ucap Sugiyono usai menghadiri peresmian pasar dan pusat perbelanjaan Sehat, Inovatif dan Aman Parkir (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan rangkaian program digitalisasi dari Bank Indonesia (BI) di lantai 2 gedung Big Mal Samarinda, Senin, 9 Mei 2022.
Ia melanjutkan, perkembangan digital di era ini tak bisa dihindari. Tak hanya memudahkan proses tranksaksi bagi masyarakat, pemerataan digital ini dikatakan Sugiyono juga menopang jalannya roda pemerintahan. Seperti penerapan e-Parking di 100 titik oleh Pemkot Samarinda beberapa waktu lalu.
Sugiyono menyebut, sektor parkir digital yang tengah diseriusi Pemkot Samarinda menggunakan sistem QRIS itu sendiri perlu dibarengi langkah sosialisasi yang masif.
Pasalnya, menurut politik asal Partai PDI-Perjuangan itu saat ini tak semua masyarakat memahami penggunaan QRIS, terkhusus pada generasi X yang sudah lanjut usia.
"Jika diterapkan dan disosialisasikan secara masif, maka masyarakat juga lambat laun akan memahami sistem pembayaran non tunai. Pasti kita akan terus belajar," pungkasnya. (*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-samarinda #sugiyono #siap-qris