Daerah

Andi Harun Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum Aspeksindo 2022-2025, Sampaikan Kekayaan Daerah Kepulauan Pesisir

Redaktur: Rahmadani
Kamis, 24 Februari 2022 | 890 views

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat resmi dilantik menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) periode 2021-2025 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta pada Kamis, 24 Februari 2022. (Istimewa).

Samarinda, Afiliasi.net - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, resmi dilantik sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) periode 2021-2025 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta pada Kamis, 24 Februari 2022.

Andi Harun bersama kepengurusan baru Aspeksindo itu dilantik berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pengurus Aspeksindo 2022-2025 Nomor 001/SK/DPP/Aspeksindo/1/2022 di hadapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Dalam sambutannya, Andi Harun mengatakan bahwa sektor kelautan di Indonesia memiliki banyak potensi besar, meliputi segi kekayaan alam serta jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi lokal, regional dan skala nasional.

Ia membeberkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai posisi geografis yang sangat strategis. Dengan jumlah pulau yang tersebar mencapai 16.056 pulau dengan garis pantai sepanjang 99.093 km² dan luas daratannya mencapai 2,012 juta km² dan laut sekitar 5,8 juta km² (75,7%).

Sedangkan, 2,7 juta kilometer persegi di antaranya termasuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).

"Laut Indonesia yang luasnya 2,5 kali lipat dari wilayah daratan pastinya memiliki potensi yang sangat besar," ucap Andi Harun dalam sambutannya.

Wali Kota Samarinda itu juga menyebutkan, bahwa potensi sumber pangan laut Indonesia juga strategis dalam penyediaan bahan pangan dan protein dari laut. Sebab itu, Andi Harun mendorong agar masyarakat dapat melirik peluang usaha kelautan lebih besar dan terbuka.

"Dari sisi sumber daya perikanan laut, menurut catatan para ahli, potensi sumber daya perikanan laut diperkirakan sebesar 6,2 juta ton per tahun, namun hingga kini baru dimanfaatkan 62 persen," ungkapnya.

Andi Harun menguraikan, jika hadirnya Aspeksindo diharapkan dapat menekan kemajuan Indonesia dari pinggiran. Hal ini juga tak luput dari besarnya organisasi Aspeksindo yang dipimpinnya, mencakup sebanyak 333 daerah kepualuan dan pesisir.

Akan hal tersebut, Andi Harun meyakini hal ini sangat menentukan arah pembangunan di setiap daerah. Terlebih, sedikitnya ada 11 sektor ekonomi kelautan yang berpeluang dikembangkan. Seperti sektor perikanan tangkap; perikanan budidaya; industri pengolahan hasil perikanan; industri bioteknologi kelautan; pertambangan dan energi; pariwisata bahari; kehutanan; perhubungan laut; pulau kecil; industri jasa maritim dan sumber daya alam non-konvensional.

"Sumber daya alam yang sangat kaya mestinya bisa memberikan kesejahteraan lebih berlipat lipat. Kuncinya butuh perspektif membangun Indonesia dari pinggiran," jelasnya.

"Untuk memantik hadirnya program strategis ASPEKSINDO periode 2022- 2025. Kita akan terus membumikan gerakan ASPEKSINDO sehingga kesejahteraan daerah kepulauan betul-betul terwujud secara merata di seluruh Indonesia," imbuhnya.

Mengutip pernyataan Mantan Menteri Kelautan RI, Rohkmin Dahuri, Andi Harun katakan jika saat ini, pemerinta perlu mendongkrak lagi presentase pendapatan domestik bruto (PDB) yang berasal dari sumber daya pesisir dan laut yang baru mencapai angka 20 persen.

Padahal, lanjut Andi Harun, potensi sumber pangan laut harusnya tidak dilihat dari sisi ekonomis saja. Melainkan juga sisi strategis dalam penyediaan bahan pangan dan protein dari lautan.

“Sebagian daerah tertinggal di Indonesia berada di pesisir kepulauan. Padahal dukungan sumber daya alam yang sangat kaya, mestinya bisa memberikan kesejahteraan lebih berlipat lipat,” paparnya.

“Kuncinya butuh perpektif membangun Indonesia dari pinggiran,” pungkasnya. (*)

Penulis : Vicky