Jumat, 22 November 2024 01:34 WIB

Daerah

Jalan Dekat Pasar Segiri Amblas, Warga Diminta Hati-hati saat Melintas

Redaktur: Rahmadani
| 1.022 views

Pagar seng dan rambu-rambu yang dipasang Dinas PUPR Samarinda di Jalan Dr Sutomo yang amblas. (Jeri/Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net – Longsor di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, kondisinya saat ini kian mengkahwatirkan. Jalan protokol yang kerap dilintasi pengendara itu terpantau amblas, hampir memakan separuh badan jalan. 

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan telah meminta Dinas PUPR Samarinda untuk melakukan perbaikan segera. 

"Dan sekarang itu sudah dalam perbaikan. Sudah ada pagar seng yang dipasang. Saya minta maaf kepada masyarakat pasti ada gangguan perjalanan di sekitar lokasi," ucapnya, Selasa, 20 September 2022 di Balai Kota. 

Akan hal tersebut, Andi Harun meminta masyarakat berhati-hati saat melintasi lokasi jalan yang amblas. Pun dirinya berharap penanganan jalan dekat Pasar Segiri itu dapat cepat diselesaikan, sehingga arus lalu lintas dapat berjalan normal kembali. 

"Mudah-mudahan pengerjaan cepat selesai," ucapnya. 

Andi Harun menjelaskan, jalan yang terdampak longsor hingga membuat amblas itu sebelumnya memang belum dibangun turap. Pengerjaan turap, kata dia, memang baru dikerjakan Pemkot Samarinda pada tahun ini. 

"Kalau tidak ada turap maka ada interupsi tanah. Saya sudah pergi tinjau di bawah aspal jalan itu ternyata urugan tanah, disamping usianya sudah lama, diprediksi ada interupsi air karena daerah genangan, mengakibatkan turunnya tanah sehingga amblas," papar mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu. 

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Samarinda, Budy Santoso, mengharapkan kendaraan dengan beban berat sementara ini tak melewati jalur tersebut. 

"Kalau bisa jangan kendaraan berat yang lewat. Karena getaran besar, takutnya ketahanan tanahnya berkurang karena sebagian sudah digali untuk pengerjaan," jelas Budy. 

Budy menerangkan, pihaknya telah memasang pagar seng di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) sepanjang 29 meter yang menjadi titik rawan longsor imbas abrasi sungai itu, ditambah dengan pemasangan rambu-rambu jalan. 

“Saat ini kami sedang dalam tahap pemasangan bore pile atau pondasi beton turap sepanjang 30 meter ke arah eks jembatan gang Nibung. Kami pasang dinding penahan tanah. Pengerjaan sudah sejak tiga minggu lalu,” jelasnya. 

Budy menerangkan, pengerjaan 30 meter turap beton di bagian jalan trotoar itu menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 1,5 miliar, bersumber dari APBD-P kota. Proyek itu ditarget rampung Desember 2022 mendatang. 

Disinggung mengenai ancaman cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Kalimtantan Timur seperti imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Budy mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak. 

"Selama pengerjaan belum selesai, belum bisa dipastikan aman, kecuali kalau sudah selesai. Tapi sekarang pengerjaan turap di sempadan sungai yang dilakukan BWS sudah sebagian, jadi risiko untuk longsor lanjutan sudah berkurang, karena sudah dilindungi," tambah Budy. 

"Termasuk titik rawan akibat longsor yang sebelumnya terjadi, sekarang lagi tahap pengerjaan," pungkasnya. (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #jalan-dr-sutomo #amblas #andi-harun #budy-santoso #pemkot-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN