Kamis, 21 November 2024 08:51 WIB

Daerah

Mantan Ketua KPU Kaltim Soroti Minimnya Keterwakilan Perempuan di Pilkada 2024 Mendatang

Redaktur: Redaksi
| 352 views

Mantan Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah. (Sumber foto: Ist)

Afiliasi.net - Sejumlah yang digadang-gadang sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) di Pilgub 2024 telah muncul, sebut saja mantan Gubernur Kaltim Isran Noor, anggota DPR RI dan Ketua DPD Partai Golkar Kaltim Rudi Mas’ud, Wali Kota Samarinda Andi Harun, dan PJ Gubernur Kaltim Akmal Malik.

Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah, menyayangkan bahwa Balon tersebut seluruhnya adalah laki-laki. Ia melihat belum ada perubahan yang menarik tentang kontestan di Pilgub Kaltim tahun 2024 ini, karena minimnya keterwakilan perempuan.

“Menurut saya, sudah kesekian kali ketika Pilgub Kaltim. Para elit belum ada yang mampu menyediakan calon atau kandidat dari kaum hawa,” kata Rudiansyah, Minggu (7/4/2024).

Padahal, sambung Rudiansyah, kontestan perempuan bisa menjadi kunci utama kemenangan. Sebagai contoh, Kaltim memiliki sosok Hetifah, anggota DPR RI perempuan perwakilan Kaltim yang kembali terpilih dengan perolehan sebanyak 146.023 suara.

"Ibu Hetifah memiliki pemilih loyal dan cerdas. Ini sudah setengah kemenangan. Suara yang memilih Ibu Hetifah bukan pemilih transaksional," jelas Rudiansyah.

“Apalagi jumlah kandidat di Pilgub itu akan terbatas. Sehingga justru menambah pasar pemilih seorang Hetifah dari unsur pemilih perempuan,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menilai Pilkada 2024 yang akan digelar pada bulan November mendatang sangat rawan transaksi. Namun, Rudiansyah menilai Hetifah memiliki kekuatan pemilih cerdas yang loyal dan tidak terpengaruh oleh transaksi.

Untuk diketahui, transaksional secara harfiah berarti “sebuah transaksi atau terjadi pertukaran” . Atau bisa dikatakan suara pemilih akan diganti dengan sebuah hadiah.

“Pemilih cerdas itu dapat diartikan seorang Hetifah telah mampu mendapatkan suara dengan melawan arus transaksional. Karena Hetifah Lebih membangunan komitmen kerja. Sehingga setelah menjadi wakil Kaltim di pusat. Hetifah telah banyak memberikan sesuatu yang positif dan melahirkan kepercayaan,” tutur pria yang akrab disapa Rudi ini.

Di sisi lain, ia menilai jika kontestan hanya mengandalkan kekuatan logistik, maka akan sangat rentan atau kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah kontestan dalam Pilgub nantinya.

“Beda dengan pileg yang kontestannya ratusan dalam satu tingkatan. Karena terbatas, maka sesama kandidat akan sangat awas kepada kontestan lainnya. Sehingga kekuatan logistik belum tentu menemui ruang yang terbuka bahkan bisa jadi bumerang,” ujar Rudi.

Karena itu, figur yang telah terbukti memberikan kontribusi besar bagi Kaltim, seperti Hetifah, pasti akan mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat. Rudiansyah optimis sosok Hetifah akan sangat kuat jika berlaga dalam kontestasi Pilkada mendatang.

“Siapapun yang mampu bergandengan dengan Hetifah atau figur seperti Hetifah memiliki kekuatan kapital sosial, bukan kapital modal. Yang sudah dianggap berbuat untuk Kaltim tentu sangat besar peluangnya,” tegasnya.

Selain memiliki pemilih cerdas, dia juga telah menjadi bagian dari keterwakilan perempuan dalam politik di Kaltim.

“Jadi, apabila mau melihat pandangan akar rumput pemilih. Sudah saatnya para elit parpol mengajukan calon se-kualitas Hetifah dan atau figur-figur lain seperti Hetifah,” pungkasnya. (*)

Editor: Rafika


TOPIK BERITA TERKAIT: #pilkada-kaltim #pilkada-serentak-2024 #rudiansyah-kpu-kaltim #hetifah-sjaifudian 

Berita Terkait

IKLAN