Senin, 25 November 2024 02:17 WIB

Advetorial

Antisipasi Inflasi, Pemkot Samarinda Bakal Gelar Pasar Murah, Sediakan 2 Ton Beras di Masing-masing Kelurahan

Redaktur: Redaksi
| 1.177 views

Ilustrasi . (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net – Kenaikkan inflasi jelang bulan suci Ramadan dan hari raya lebaran tahun ini menjadi perhatian serius Pemkot Samarinda.

Meski bukan termasuk daerah dengan tingkat inflasi membahayakan, Pemkot Samarinda bakal melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya melalui pembukaan pasar murah yang menyediakan komoditas rawan inflasi, seperti beras misalnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Pemkot Samarinda, Abdullah menyebut, hal ini selaras dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI. Bahwa secara nasional terdapat beberapa daerah yang disorot khusus terhadap kenaikan inflasi.

"Inflasi di Samarinda sendiri terkahir 0,44 persen. Kita perlu waspada, karena ada beberapa komoditi yang trennya akan meningkat," kata Abdullah, Senin, 13 Februari 2023.

Ia menuturkan, khususnya komoditi beras, Pemkot Samarinda bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) akan melakukan subsidi biaya transportasi, serta menggelar pasar murah di setiap kelurahan. Masing-masing kelurahan mendapatkan kuota beras sebanyak 2 ton .

"Di pasar harganya mencapai Rp 55 ribu hingga Rp 58 ribu per 5 kilogram, tapi kita subsidi sehingga bulog menjual Rp 43 ribu," jelas Abdullah.

Abdullah mengatakan, mulai besok, Selasa (14/2/2023), sudah akan dimulai pendistribusian ke 59 Kelurahan di Samarinda ini. Dinas Perdagangan (Disdag) akan mengkoordinir langsung bekerja sama dengan TNI dan Kepolisian agar tidak ada pungutan liar.

Abdulah paparkan, Dinas Ketahanan Pangan Samarinda juga sudah menyiapkan 192 hektar lahan yang akan memasuki masa panen pada Maret sampai April mendatang. Panen ini diperkirakan menghasilkan sekitar 3.140 ton beras.

"Ini akan membantu ketahanan pangan kita karena hasil daerah sendiri, sekaligus mengikis ketergantungan dengan daerah lain," ungkapnya.

Secara nasional terdapat beberapa komoditi yang juga sangat mengkhawatirkan di antaranya gula pasir, minyak goreng, beras, cabe, dan bawang merah.

Mengenai hal tersebut, Abdullah mengatakan pemkot juga telah melakukan upaya pengendalian sejak jauh hari sebelumnya. Khususnya komoditas cabe, terdapat perluasan penanamannya di 10 kecamatan.

"Semoga semua komoditi itu tidak mengalami keterlambatan panen," harapnya. (*)

 

Editor : Redaksi


TOPIK BERITA TERKAIT: #diskominfo-samarinda #inflasi 

Berita Terkait

IKLAN