Samarinda, Afiliasi.net – Angka terkonfirmasi varian baru Covid-19, Omicron, di beberapa daerah Indonesia tengah mengalami kenaikan signifikan. Begitu juga di Kalimantan Timur (Kaltim). Dua daerah yakni Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dinyatakan masuk zona merah dari penyebaran Covid-19 varian baru ini.
Meski demikian, terkhusus Kota Samarinda dinilai masih jauh lebih aman dari penyebaran Omicron. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Osa Rafshodia Rafidin, dalam rapat penanganan Covid-19 di Balai Kota Samarinda pada Jumat, 4 Februari 2022 pagi tadi.
Ia mengatakan, hal tersebut berdasarkan data yang melaporkan belum adanya pasien yang dirawat inap di rumah sakit dengan varian Omicron. Begitu pula dengan laporan angka kematian baik oleh pihak rumah sakit maupun masyarakat.
“Walaupun harus diakui bila ada yang terpapar nanti, angkanya akan lebih banyak dari varian Delta. Karena Omicron lebih cepat menular. Tapi gejala yang ditimbulkan lebih dominan ringan dan sedang sehingga pasien cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Paling lama lima hari sudah sembuh,” beber Osa sapaannya itu.
Adapun bila terdapat kasus orang terpapar Omicron di Kota Tepian, lanjut Osa, Pemerintah Kota Samarinda disebutnya telah memiliki Pusat Karantina (Puskar) seperti yang ada di Kelurahan Sungai Siring. Puskar tersebut mampu menampung 16 pasien di waktu normal dan 200 pasien di saat darurat.
“Saat ini Puskar sendiri melayani enam pasien Covid-19 dengan gejala sedang yang telah kami rawat. Rujukan dari perusahaan si pasien,” jelasnya.
Sementara itu, Osa mengatakan, jika nantinya operasi yustisi dilakukan ia meminta agar petugas tak hanya sebatas menyoroti penerapan standar protokol kesehatan semata. Kendati juga mengecek status masyarakat apakah telah divaksinasi atau belum. Dibeberkannya bahwa stok dosis vaksin Pfizer dan AstraZaneca masih tercukupi di Puskesmas-Puskesmas Kota Samarinda.
Osa juga menambahkan bahwa vaksinasi sendiri sudah menyentuh angka 90 persen, dan mayoritas menggunakan vaksin jenis AstraZaneca. Ia menyampaikan berdasarkan hasil penelitian vaksin AstraZaneca terbukti efektif dalam menangkal varian Omicron.
“Terbukti di London, karena hampir semua warganya menggunakan AstrraZaneca. Bahkan di saat negara Eropa masih tinggi penyebaran Omicron, kota ini (London) tidak menerapkan lockdown,” paparnya.
Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa mengatakan, untuk mengintensifkan pencegahan Omicron pemkot bakal kembali melakukan operasi yustisi secara berkala di titik-titik pusat keramaian. Yakni dengan melibatkan para camat, Babinsa, hingga pihak kepolisian sesuai wilayah.
“Jadi koordinasi camat serta Babinsa dan Polsek di wilayahnya, masing-masing sangat penting dalam mengagendakan operasi yustisi. Maksudnya untuk mengingatkan warga agar bisa taat menerapakan protokol kesehatan. Kemudian operasi di tempat usaha terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk kebutuhan skrining, tracing, dan tracking bagi para pengunjung juga akan dilakukan,” urainya menambahkan. (*)
Penulis : Vicky
TOPIK BERITA TERKAIT:
#kota-samarinda #varian-baru-covid-19-omicron #osa-rafshodia-rafidin #pemkot-samarinda