Jumat, 22 November 2024 08:35 WIB

Advetorial

Tindaklanjuti Keluhan Masyarakat dan Amankan Aset Daerah, Wali Kota Samarinda Tinjau Wilayah Ini

Redaktur: Redaksi
| 729 views

Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat melakukan tinjauan lapangan, Senin (27/2/2023). (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menindaklanjuti keluhan masyarakat mulai dari kebutuhan tempat sekolah, penanganan tanah longsor, hingga sejumlah rencana optimalisasi pembangunan sarana-prasarana.

Pada Senin (27/2/2023), orang nomor satu di Samarinda meninjau beberapa lokasi sekaligus. Dimulai dari Perumahan Korem Lempake terdapat 3 lokasi yang ditinjau. Kemudian ke Jalan Damanhuri untuk peninjauan lokasi sekolah, lalu ke Jalan Gerilya untuk peninjauan jalan dan pedagang, dan terakhir meninjau lapangan sepak bola di Jalan Proklamasi.

Andi Harun menjelaskan, pada tinjauan pertama pemkot mendapat aduan bahwa terdapat tanah longsor di dalam Perumahan Korem Lempake. Setelah dilakukan pengecekan, ia sebutkan penyebab longsor hingga turun ke gorong-gorong lantaran ada kolam retensi atau folder yang jebol.

Sehingga, tidak ada dinding penahan air dan mengakibatkan tanah yang berada di bawah jalan terikut pada aliran air yang jebol.

"Tahun ini akan usahakan, namun setelah kita cek fasum (fasilitas umum) belum diserahkan ke pemkot, saya minta untuk segera diserahkan dalam 2 bulan terakhir," ujarnya kepada awak media.

Andi Harun menjelaskan, Perumahan Korem sudah dihuni kurang lebih 1.500 orang, sehingga fasumnya harus segera diurus karena jika tidak ada fasumnya pemkot tidak dapat menindaklanjuti masalah tersebut.

Dari tinjauan itu, Andi Harun juga mendapatkan temuan bahwa sumber air warga bukan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), kendati dari pihak swasta. Ia menilai kualitas airnya kurang bagus.

"Tadi sudah kita tinjau dan setelah koordinasi dengan Sekretaris Camat (Kecamatan Samarinda Utara,red) dan Lurah (Kelurahan Lempake, red) mendapat tanah hibah untuk pembangunan booster dan minggu ini PDAM akan menghitung kebutuhan air di Perumahan Korem," bebernya.

Mantan Wakil Ketua DRPD Kaltim itu melanjutkan, akan disediakan kebutuhan air kurang lebih 150 liter. Pembiayaan pembangunan booster sedang sedang diperhitungkan. Jika mencukupi, akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Murni. Sementara jika tidak maka akan dialihkan ke APBD Perubahan.

Awal tahun 2024 mendatang, ia memprediksi sudah dapat digunakan. Begitu juga dengan pembangunan untuk penanggulangan longsor, pemkot akan membangun dinding penahan.

"Sambil menunggu pembahasan APBD perubahan selesai," tambahnya.

Tinjauan selanjutnya berlanjut ke Gedung Sekolah eks SMA Negeri 13 Samarinda di Jalan Damanhuri. Tinjauan ini berangakat aduan dari warga yang mengeluhkan tak ada Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Andi Harun mengaku akan menindaklanjutinya dengan segera difungsikannya kembali gedung tersebut sebagai SMP. Namun, bangunan itu statusnya masih milik PGRI Samarinda.

"Aduan ini sudah sejak tahun kemarin, kesulitan karena sudah menerapkan sistem zonasi," tambahnya.

Andi Harun juga menerangkan bahwa pemkot telah bersurat kepada PGRI Samarinda untuk memberikan beberapa pilihan. Apakah menghibahkan lahannya, melakukan tukar guling, atau pemkot akan membeli aset tersebut.

"Kita akan lakukan yang terbaik untuk memenuhi keinginan warga Damanhuri dan sekitarnya untuk memiliki SMP," tegasnya.

Selanjutnya, Andi Harun beralih pada peninjauan di Jalan Gerilya. Ada dua hal yang menjadi perhatian pemkot berdasarkan aduan masyarakat, Pertama perihal jalan yang sering mengakibatkan macet, yaitu jalan masuk dan keluar ke Jalan Perjuangan.

Andi Harun mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Kelurahan Sungai Pinang Dalam untuk melakukan negosiasi dengan warga perihal lahan yang akan dipakai untuk pelebaran badan jalan.

Kedua, Andi Harun juga berfokus pada pedagang ikan segar dan ayam yang berada dipinggir jalan untuk diimbau berdagang di dalam Pasar Gerilya.

"Pemkot berupaya untuk tidak ada aktifitas perdagangan di pinggir jalan," tegasnya.

Andi Harun juga menjelaskan bahwa sudah dianggarkan dalam APBD Murni untuk melakukan perbaikan drainase sebesar Rp 5 Miliar.

"Hal ini untuk mengurangi banjir di Jalan Gerilya dan sekitarnya, pengerjaanya akan dimulai tahun 2023," ungkapnya.

Terakhir, lokasi tinjauan adalah lapangan bola di Jalan Gerilya. Pemkot Samarinda mendapatkan aduan terdapat pihak yang mengelola aset pemkot tersebut, sehingga perlu peninjauan kembali dokumennya oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda.

Andi Harun juga mengatakan bahwa lapangan tersebut akan ditindaklanjuti dengan beberapa opsi, di antaranya akan direvitalisasi atau dijadikan folder untuk penanganan dan pengendalian banjir.

"Semua hasil tinjauan pemkot hari ini akan kita kaji dan segera ditindaklanjuti, dan meminta pendapat dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) teknis," pungkasnya. (*)

 

Editor : Redaksi


TOPIK BERITA TERKAIT: #andi-harun #pemkot-samarinda #aset-daerah #sma-13-samarinda #tanah-longsor #pdam 

Berita Terkait

IKLAN