Jumat, 22 November 2024 07:43 WIB

Advetorial

Soal Anak Diduga Meninggal Dunia Karena Hepatitis Akut Misterius, Ini Kata Plt Kadinkes Kaltim

Redaktur: Rahmadani
| 691 views

Plt Kadinkes Kaltim, dr Masitah. (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, dr Masitah menyatakan satu pasien anak meninggal dunia yang diduga terjangkit hepatitis akut ternyata diduga kuat disebabkan penyakit demam berdarah (DBD).

Hal tersebut diungkapkan dr Masitah menanggapi kabar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang menyebut seorang anak berasal dari Kaltim diduga meninggal dunia karena hepatitis akut misterius.

Belakangan, jelas dr Masitah, Kemenkes RI memastikan satu pasien anak meninggal dunia di RSUD AWS Samarinda itu berada di kategori discarded atau disisihkan.

Kendati demikian, Dinkes Kaltim disebutnya telah menyiapkan protokol perawatan jika nantinya ditemukan kasus hepatitis akut di Benua Etam, termasuk juga obat-obatan yang akan diberikan ke pasien.

Secara garis besar, dr Masitah menjelaskan protokol perawatan yang akan diberikan tidak jauh berbeda dengan penanganan pasien hepatitis yang sudah ada baik varian A hingga E.

Hanya saja, lanjut dia, jika ditemukan kasus hepatitis akut misterius maka pasien akan tetap mendapat perawatan di ruang isolasi.

"Nantinya pasien hepatitis akut misterius tetap akan diisolasi. Kami sudah minta pihak rumah sakit untuk menyiapkan," kata dr Masitah, Senin, 16 Mei 2022.

Lebih lanjut, dr Masitah menegaskan nantinya pasien hepatitis misterius tidak akan ditempatkan di ruangan bertekanan negatif seperti pasien Covid-19. Hal itu didasari dari pola penularan penyakit tersebut.

"Tidak di ruangan bertekanan negatif, karena dia penularannya lewat cairan tubuh dan feses, bukan lewat udara," terangnya.

Sementara itu, mengenai vaksinasi hepatitis akut misterius sendiri, dr Masitah belum dapat memastikan ada atau tidak. Menurutnya, vaksin hepatitis yang ada saat ini ditujukan untuk penyakit hepatitis A hingga E. Sedangkan untuk hepatitis akut saat ini masih belum diketahui.

"Karena tidak termasuk ke dalam kategori hepatitis yang ada saat ini. Perlu penelitian lebih lanjut, untuk menemukan vaksinasi yang pas dengan penyebab hepatitis yang belum diketahui ini," pungkasnya. (Jr/adv/diskominfokaltim)


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemprov-kaltim #hepatitis-akut 

Berita Terkait

IKLAN