Afiliasi.net - SAMARINDA, Debat pertama antar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim pada Rabu malam, 23 Oktober 2024, diwarnai dengan pernyataan nyeleneh dari pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Dalam sesi debat yang digelar di Plenary Hall GOR Kadrie Oening, Samarinda, pasangan Isran-Hadi beberapa kali melontarkan komentar yang dianggap menyindir rival mereka, pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji. Salah satu pernyataan yang mencuat adalah ketika Isran Noor menyinggung soal anggaran yang kerap digunakan untuk korupsi, dan menyatakan bahwa terlalu banyak mengkritik bisa berujung pada laporan ke polisi.
Komentar Isran muncul saat ia merespons paparan Rudy Mas’ud mengenai luas wilayah Kaltim yang disebut mencapai 127 ribu kilometer persegi dan terdiri dari 10 kecamatan. Isran segera mengoreksi hal tersebut, dengan menyampaikan, “Maksudnya bukan 10 kecamatan, tapi 10 kabupaten/kota. Bagus sih, tapi apa mau jadi gubernur? Kalau terlalu banyak kritik, takut dilaporkan ke polisi,” ujarnya dengan nada bercanda.
Hadi Mulyadi, pasangannya, juga menyoroti program-program yang dianggap terlalu menyederhanakan solusi untuk pengangguran. “Semua persoalan di Kaltim hanya satu kuncinya: Gratis Pol. Padahal tadi pertanyaannya tentang cara mengurangi pengangguran,” kata Hadi, menyindir jawaban rivalnya.
Debat yang mengusung tema “Penguatan Pondasi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat” ini merupakan yang pertama dari tiga debat yang akan diselenggarakan. Debat berikutnya akan mempertemukan kembali dua pasangan calon, yakni Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas’ud-Seno Aji, dalam ajang yang semakin memanas jelang Pilkada 2024.(*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#pilkada-kaltim-2024 #calon-gubernur #isran-hadi #rudy-seno