Afiliasi.net - Iran dikabarkan menyerang Pakistan khusunya di wilayah Balochistan pada Selasa (16/1/2024). Serangan tersebut dibalas oleh Pakistan yang menargetkan markas teroris di Iran.
Setidaknya, terdapat 11 korban jiwa yang berjatuhan selama penyerangan sepekan ini. Penyerangan Iran ditargetkan untuk kelompok Jaish Al Adi, etnis Baloch.
Etnis Baloch sendiri merupakan orang-orang Sunni, sama seperti mayoritas penduduk Pakistan. Sementara itu, Iran dan proksi "poros perlawanannya" sebagian besar Syiah.
Etnis ini kerap lakukan pemberontakan karena ingin merdeka. Mereka menetap di wilayah Balochistan, yang terbagi di tiga negara yakni Pakistan, Iran, dan Afghanistan.
Dilansir dari Associated Press, akibat perbatasan Iran dan Pakistan yang dibagi sepanjang 900 kilometer secara umum tidak diatur hukum. Kemudian, permasalahan tersebut membuat banyak Penyelundup dan kelompok militan berkeliaran dengan bebas.
Hal itu membuat kedua negara, Pakistan dan Iran saling curiga dan merasa pihak lain mendukung militan kelompok tersebut. Selama bertahun-tahun, Iran dan Pakistan kerap terlibat bentrok di perbatasan imbas kelompok-kelompok militan Baloch ini.
Melansir dari CNN Indonesia, Iran pernah menuduh Jaish al-Adl menyerbu kantor polisi di Sistan dan Baluchistan yang menewaskan 11 petugas polisi Iran, menurut Tasnim.
Kemudian Jaish al-Adl juga mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan delapan penjaga perbatasan Iran pada tahun 2015 lalu.
Pada 2019, mereka juga mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menghantam sebuah bus yang membawa anggota militer Iran, menewaskan sedikitnya 23 orang di Sistan-Baluchestan.
Orang-orang Baloch menyerang seperti itu karena tidak ingin diperintah, baik oleh Islamabad maupun Teheran. Mereka merasa hidup tak enak di bawah pemerintahan Pakistan dan Iran.
Editor: Siti Mu'ayyadah
TOPIK BERITA TERKAIT:
#konflik-antar-negara #pakistan-iran