Jumat, 22 November 2024 03:33 WIB

Nusantara

Carok "Maut" Renggut 4 Nyawa di Madura, Berikut Penjelasan Tentang Tradisi Tersebut

Redaktur: Redaksi
| 582 views

Tradisi Carok di Madura (Sumber Foto: Akurat)

Afiliasi.net - Beberapa waktu lalu, viral sebuah berita dimana sekelompok orang terlibat dalam 'carok' maut di Bumianyar, Tanjung Bumi, Bangkalan Madura pada Jumat (12/1/2024) lalu.

Kelompok tersebut melakukan duel yang melibatkan senjata tajam (sajam). Carok maut Bangkalan tersebut kemudian viral melalui sebuah video yang tersebar di dunia maya.

Melansir dari CNN Indonesia, Aksi duel tersebut dilakukan oleh warga dari dua desa yang berbeda, Anyar dan Larangan. Diketahui bahwa motif dari dilakukannya duel tersebut dikarenakan adanya tersinggung antara kedua pihak.

Akibat dari kejadian tersebut, terdapat empat korban yang nyawanya tak dapat diselamatkan.

Mengenal Tradisi Carok

Mengutip dari Suara.com, beberapa sumber menjelaskan bahwa tradisi Carok sudah ada sejak abad ke-18 Masehi di Pulau Madura. Carok sendiri memiliki beberapa arti yaitu budaya, mimpi buruk, hingga harga diri. Masyarakat Madura menganggap Carok sebagai sesuatu yang tidak boleh dianggap remeh 

Carok pertama kali muncul musabab peristiwa penangkapan dan hukuman gantung seorang pemberontak Pak Sakera pada masa penjajahan. Masyarakat Madura yang kala itu mulai melakukan pemberontakan belum menyadari bahwa mereka tengah dimanipulasi oleh Belanda, dengan konflik internal untuk memprovokasi keluarga Blater atau pendekar, sebagai alat melawan kelompok rakyat pemberontak.

Belanda sengaja memberikan celurit pada kelompok Blater untuk merusak citra Pak Sakera, yang merupakan pemilih sah dari celurit. Awalnya celurit sendiri adalah simbol perlawanan. Namun setelah dimanipulasi Belanda, celurit menjadi simbol kekuasaan dan pertarungan antar golongan.

Arti dari Carok tidak serta merta berduel hingga meningga menggunakan sajam, namun perlu memiliki prosesi panjang yang secara ideal dipenuhi. Permasalahan utama yang menjadi penyebabnya beragam, mulai dari perselingkuhan, pelecehan pada istri orang, hingga sengketa tanah dan sumber daya alam.

Kini, carok dikenal sebagai pertarungan mempertahankan harga diri untuk orang-orang Madura dengan menggunakan celurit hingga salah satu pihak memenangkan pertarungan. Tidak jarang carok berujung pada maut untuk pihak yang kalah.

Editor: Siti Mu'ayyadah 

 


TOPIK BERITA TERKAIT: #tradisi-carok #madura #duel 

Berita Terkait

IKLAN