Balikpapan, Afiliasi.net - Pengerjaan proyek pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal oleh kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa menimbulkan banyak sorotan di kalangan publik.
Adapun beberapa segmen yang masih dalam tahap pengerjaan bertepatan di depan Global Sport Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan, yang masuk pada tahap pengaspalan, serta finishing trotoar kiri dan kanan.
Kemudian pekerjaan proyek di depan MS Glow Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan yang masih dalam tahap proses penyelesaian pada pekerjaan saluran drainase.
Selanjutnya terdapat pengerjaan perbaikan saluran sekunder Balikpapan Baru atau tepatnya di depan Kantor Telkom, MT Haryono, Kota Balikpapan.
Belum rampung pengerjaaan titik saluran sekunder, kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa melanjutkan pengerjaan pada titik perbaikan saluran sekunder Inhutani tepatnya di sebrang MS Glow Kota Balikpapan.
Dampak dari pengerjaan proyek yang dikerjakan secara bersamaan tersebut lantas mengundang kerusakan di sepanjang jalan MT Haryono, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kabid SDA dan Drainase Dinas PU Kota Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan dan Manajemen Konstruksi PT Yodya Karya telah melakukan pengawasan sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Dengan menyarankan pembongkaran drainase satu sesuai metode sehingga tidak ada kejadian longsor dan sebagainya.
"Terkait cara membongkar juga harus didampingi surveyor terkait lebar dan dalamnya saluran drainase," ulasnya.
Namun, pihak kontraktor tetap melanjutkan penggalian di kawasan depan Kantor Telkom, sehingga menyebabkan dampak kemacetan dan kerusakan bahu jalan serta membuat jalan jadi berdebu.
Jen menerangkan, hal itu dilakukan kontraktor dengan dalih untuk mengerjar target pengerjaan proyek yang ditargetkan rampung hingga Desember 2023.
"Dasar dari rekomendasi MK (konsultan kontraktor) merupakan saran kami agar jangan dulu dibuka (dibongkar) drainase di bagian ini (depan Kantor Telkom). Namun mereka (kontraktor) berharap agar jangan dihalangi progres pekerjaannya. Karena alasannya memang mengejar target selesai sampai akhir Desember 2023," ungkapnya.
Jen menuturkan, bahwa pihaknya bekerja sesuai track record. Dengan mengeluarkan intruksi, sebagai record bahwa DPU selalu mengawasi dan mengendalikan PT Fahreza Duta Perkasa.
Demikian, evaluasi berupa intruksi dari selaku Manajemen Kontruksi yang juga tak diindahkan oleh kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.
"MK sudah memberikan evaluasi, tekanan, presure dan sebagainya agar tidak membuka pengerjaan lagi. Tapi ini langkahnya sudah sulit untuk dikendalikan," kata Team Leader Manajemen Konstruksi PT. Yodya Karya, Aris Adama.
Diakuinya, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Polda Kaltim dan Pemkot Balikpapan untuk meminimalisir dampak terkait kerusakan di sepanjang jalan MT Haryono Balikpapan yang sudah tidak kondusif.
"Kami di lapangan sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan mereka (kontraktor), dengan segala metode yang kami arahkan. Sebenarnya cukup Polresta Balikpapan, tapi saking tidak kondusifnya ini Polda Kaltim sampai turun tangan," pungkasnya. (editor: jon)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#das-ampal #pt-fahreza-duta-perkasa #kota-balikpapan