Balikpapan, Afiliasi.net - Produksi beras dalam negeri tengah mengalami penurunan. Direktur Utama (Dirut) Perum BULOG, Budi Waseso mengatakan penurunan produksi beras dipengaruhi faktor fenomena alam seperti musim hujan dan kemarau.
"Kemarin awal tahun karena masalah banjir, banyak akhirnya yang gagal panen sehingga produksinya masih kurang," kata Budi dalam acara penyaluran bantuan pangan beras di Gedung Bulog, Gunung Malang, Klandasan Ilir, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya, faktor El Nino sangat mempengaruh produksi beras dalam negeri. "Hari ini ada El Nino menyebabkan kekeringan yang pasti akan juga berpengaruh pada produktivitas," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Pemerintah berencana akan kembali mengimpor beras sebagai pasokan cadangan untuk mencukupi kebutuhan pangan tahun depan dalam hal beras.
Impor beras ini mengantisipasi kekurangan pasokan beras pada program bantuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tahun depan.
"Karena tahun depan ada bantuan lagi (KPM) selama tiga bulan dari Januari, Februari dan Maret (2024). Karena diprediksi tiga bulan (2024) itu belum bisa panen raya. Karena mundurnya panen ini maka muncul sebuah antisipasi," katanya.
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan impor beras itu sebagai bentuk antisipasi yang dilakukan Presiden Jokowi.
"Pak Presiden pun kemarin sudah nyampaikan kalau memang dibutuhkan, akan menugaskan lagi kepada Bulog untuk (mengimpor) 1 juta ton beras. Tapi 1 juta ton itu kita ambil dari China. Karena China yang mempersiapkan itu dan sudah bekerja sama antara Presiden (Indonesia) dengan Presiden China (sudah kotrak perjanjian)," pungkasnya. (editor: jon)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#bulog #budi-waseso #impor-beras