Daerah

Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Sekda Samarinda Mengaku Senang

Redaktur: M. Yusuf
Rabu, 13 Januari 2021 | 2.615 views

Sugeng Chairuddin, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda.

Samarinda, Afliasi.net - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, akan menjadi orang pertama yang disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, di lingkup pemerintahan Kota Samarinda, Kamis (14/1/2021) besok, pukul 09.00 WITA.

Vaksinasi akan dilakukan di Rumah Jabatan (Rumjab) Walikota Samarinda, yang terletak di jalan S. Parman, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda.

Selain Sugeng, sejumlah peserta dari kelompok Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan juga tokoh masyarakat dan Agama di Samarinda akan menerima suntikkan vaksin Covid-19.

"Di Pemkot itu saya, kemudian Asisten Pemkot, dan kepala OPD dan Camat. Dilakukan kalau kepala OPD di Rumjab, saya bersama Forkopimda, tokoh masyarakat dan tokoh agama," ungkapnya saat diwawancarai awak media melalui sambungan telepon, Rabu (13/1/2021).

Sugeng mengaku senang terpilih sebagai orang pertama disuntik vaksin sinovac, di lingkup pemerintahan Kota Tepian sebutan Kota Samarinda, karena menurutnya ini bagian dari perjuangan.

"Senang aja, karena ya inikan bagian dari perjuangan kan," sebutnya.

Walaupun tidak ada persiapan khusus katanya, tetapi iya mengaku sudah siap untuk disuntikan vaksin tersebut.

Menurutnya, sebagai seorang aparat negara harus memberikan agar masyarakat percaya terhadap upaya pemerintah.

"Harus siap, karena aku kan aparat negara, harus memberikan contoh. Kalau aku yang mundur bagaimana yang lain," ucapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Samaeinda, agar meyakini bahwa apa yang dilakukan pemerintahan semata - mata guna untuk kebaikan bersama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Himbauannya, ini kita harus berjuang bersama - sama, dan meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah itu. Semata - mata untuk kebaikan kita bersama untuk memutus Covid-19," pungkasnya.

Editor : M. Yusuf