Sabtu, 23 November 2024 05:03 WIB

Daerah

Usai Vakum 4 Tahun, Pawai Ogoh-Ogoh Akhirnya Kembali Digelar di Kota Samarinda

Redaktur: Redaksi
| 646 views

Parade Ogoh-Ogoh yang dilaksanakan umat Hindu di Kota Samarinda pada Minggu (10/03/2024) sore. (Foto: Rafika W/Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net - Pawai Ogoh-Ogoh digelar di Kota Samarinda pada Minggu (10/3/2024) sore dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada tanggal 11 Maret. Kegiatan ini dilepas langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, tepat di depan Pura Jagat Hita Karana, Jalan Sentosa, Sungai Pinang Dalam.

Pelaksanaan pawai ogoh-ogoh kali ini terasa spesial bagi umat Hindu Kota Samarinda. Pasalnya, pawai ini menjadi pengobat rindu bagi umat Hindu di Kota Tepian yang sudah empat tahun tak mengarak ogoh-ogoh secara terbuka akibat pandemi Covid-19.

Totalnya, ada tiga ogoh-ogoh yang diarak dan dimeriahkan dengan tabuhan musik khas Bali. Rute pawai ini dimulai dari Jalan Sentosa, kemudian menuju Jalan Ahmad Yani 2 atau Jalan Pemuda, belok kiri melewati Jalan Remaja, dan kembali ke Pura Jagat Hita Karana.

Ratusan masyarakat dari berbagai kalangan dengan antusias memadati Jalan Sentosa dan sekitarnya sejak pukul 16.00 WITA untuk menyaksikan parade ogoh-ogoh yang vakum selama 4 tahun terakhir.

Sekretaris Panitia Karya Agung Pura Jagat Hita Karana 2024, I Made Waharika, mengatakan ogoh-ogoh melambangkan Bhuta Kala atau roh jahat yang sifatnya menganggu kedamaian hidup manusia.

"Itu harus dibersihkan sehingga menjadi aura positif. Ogoh-ogoh tadi melambangkan hilangnya unsur-unsur negatif, sehingga kebersihan alam untuk kita semua di Kota Samarinda semakin baik," tuturnya.

I Made Waharika mengaku dirinya dan umat Hindu di Kota Samarinda sangat berbahagia dengan pelaksanaan parade ogoh-ogoh ini, setelah ditiadakan selama 4 tahun terakhir lantaran pandemi Covid-19 yang melanda.

"Karena terkena pandemi Covid, kita memahami kondisi alam di sekitar. Jangan sampai orang mengalami kesusahan dengan pandemi, kita juga melakukan arak seperti itu kan mengganggu," ujarnya.

"Mudah-mudahan tahun menjadi event tahunan yang rutin bagi kita. Tadi Pak Wali bilang akan support, semoga tahun depan lebih baik dan lebih meriah lagi," harapnya.

Meski sempat vakum selama empat tahun, I Made Waharika mengaku tak ada kendala berarti yang dirasakan pihaknya dalam mempersiapkan pawai ogoh-ogoh. Ia juga menyebut para umat Hindu mempersiapkan seluruh rangkaian acara dengan semangat yang tulus sebagai bentuk berbakti kepada Sang Pencipta.

"Karena kami melakukan namanya gotong royong dengan umat kita di sini, selama proses persiapan dari awal sampai akhir tidak mengalami kendala," pungkasnya.

Sebelumnya, rangkaian acara Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Kota Samarinda sudah dilaksanakan dengan berbagai acara seperti pembersihan area pura dan area tepian Sungai Mahakam yang akan dijadikan sebagai tempat Melasti (tradisi menyucikan diri sebelum Hari Raya Nyepi).

Selain itu, sudah dilakukan juga penanaman pohon penghijauan di area pemakaman Hindu di Tanah Merah. Tak hanya itu, umat Hindu juga akan melakukan kegiatan donor darah pada bulan Ramadhan mendatang sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. (*)

Editor: Redaksi


TOPIK BERITA TERKAIT: #pawai-ogoh-ogoh #hari-raya-nyepi-tahun-baru-saka-1946 #samarinda #pura-jagat-hita-karana-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN



Berita Lainnya

Terpopuler