Samarinda - Salah seorang ustadz berinisial AE (43) menjadi korban pengeroyokan dua santrinya yakni AA dan HR di Pesantren Darus As'sadah, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda pada Rabu, 23 Februari 2022.
Peristiwa itu bermula pada saat AE menyita handphone milik HR yang asik bermain ketika jam pelajaran berlangsung pada Selasa, 22 Februari 2022 kemarin. Lalu esok harinya (hari ini) sekitar pukul 05.30 Wita dini hari selepas menunaikan ibadah subuh, HR yang juga ditemani AA berniat mengambil kembali handphone miliknya tersebut.
Namun, sebagai bentuk hukuman lantaran bermain handphone saat jam pelajaran, korban yang merupakan gurunya itu tak memberikan barang milik HR.
"Korban tidak ingin memberikan, akhirnya pelaku geram langsung mengeroyok korban menggunakan balok," ungkap Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Irwanto, melalui Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Bambang, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Usai menganiaya gurunya itu, AA dan HR kemudian langsung meninggalkan korban yang tengah terkapar.
Setelahnya, salah seorang saksi yakni EK (33) yang tengah melintas pun melihat korban sudah terkapar dengan luka robek pada bagian kepala serta dahinya hingga menyebabkan AE tewas.
"Jadi ada satu saksi yang melihat korban sudah terkapar langsung segera membawa korban menuju rumah sakit. Tepat pukul 07.30 Wita, korban akhirnya meninggal dunia," jelas Iptu Bambang.
Walhasil, kejadian itu kemudian langsung dilaporkan ke Unit Reskrim Polsek Pinang untuk segera ditindak lanjuti.
Iptu Bambang menyebut, pihaknya dalam hal ini kepolisian langsung melakukan penyelidikan atas kematian AE. Hingga akhirnya kedua remaja tersebut berhasil diamankan.
"Akhirnya sekitar setengah jam, kami pun langsung mengamankan kedua remaja yang tak lain santri dari pesantren itu," imbuhnya.
Dari tangan kedua pelaku, petugas kepolisian berhasil mengamankan dua balok kayu sebagai alat bukti yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
"Untuk barang bukti cuma dua itu (kayu balok, Red)," tambah Iptu Bambang.
Sementara itu, kedua santri yang merupakan pelaku itu kini telah dibawa oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda guna penyelidikan lebih lanjut.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Rekrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena membenarkan bahwa kedua santri itu telah diamankan dan ditangani oleh Reskrim Polresta Samarinda.
"Ya, sekarang lagi di proses di Polresta untuk mengambil keterangan dari kedua pelaku," singkatnya saat dikonfirmasi, Rabu, 23 Februari 2022. (*)
Penulis : Vicky
TOPIK BERITA TERKAIT:
#santri-di-samarinda-pukul-gurunya-hingga-tewas #pesantren-darus-assadah #kota-samarinda