Samarinda, Afiliasi.net - Banjir yang kerap melanda Kota Samarinda menjadi alasan Pemkot Samarinda membangun saluran drainase bawah tanah.
Drainase ini rencananya akan dibangun di Jalan Mayor Jenderal S. Parman, Temindung Permai, Samarinda Ulu, atau biasa dikenal daerah Lembuswana. Tepatnya, di lajur lambat kendaraan yang ditembuskan langsung ke Sungai Karang Mumus (SKM) di bawah Jemabtan Ruirahayu, melewati Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda.
Kedalaman drainase ini mencapai 1 meter di bawah permukaan tanah dengan lebar saluran beton mencapai 5 meter dan panjang pembangunan sekira 500 meter.
Meski demikian, proyek dengan pagu anggaran senilai Rp 6 Miliar dan telah melewati proses lelang tersebut, saat ini belum juga dikerjakan. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DRPD Samarinda, Jasno menyatakan bahwa pihaknya malah belum menerima informasi tersebut.
"Kemarin itu kami belum tahu apakah sudah lelang atau belum, karena itu ranahnya PUPR. Karena waktu hearing (RDP) itu masih banyak yang belum lelang. Secara detail, itu kami belum tahu," ungkap Jasno saat dikonfirmasi Sabtu, 2 Oktober 2021.
"Tapi kalau memang sudah di lelang, ya harusnya segera dilaksanakan. Apalagi jalan di Lembuswana itu langganan banjir," tambah Jasno.
Menurut Jasno, pembangunan drainase ini bisa saja mebutuhkanw aktu yang lama karena adanya utilitas suatu bangunan di bawah tanah seperti kabel Telkom, saluran PDAM dan lainnya.
Salura drainase ini, kata Jasno, diharapkan pihakna bisa sama dengan yang ada di Surabaya. Sehingga, saluran di bawah cukup besar dan bisa menampung air berskala besar, lalu membawa air langsung ke sungai.
Namun, menurutnya dibutuhan ketelitian selama pembangunan dilakukan agar air dari SKM tidak masuk ke drainase bawah jalan tersebut.
"Artinya, hilirnya juga harus diperhatikan. Jangan sampai adanya gorong-gorong itu, air SKM malah masuk kesitu. Tentunya dibuat juga pintu-pintu air," pungkasnya. (ADV)
Penulis: Achmad
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-samarinda #jasno #drainase-bawah-tanah-samarinda