Samarinda, Afiliasi.net - Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun mendesak organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di daerah, mengambil langkah antisipasi, mengatasi risiko kerugian yang dialami para petani ikan keramba, saat fenomena air bangai terjadi di perairan Sungai Mahakam.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menyebut, deteksi awal siklus air bangai yang belakang membuat heboh warga hendaknya bisa diantisipasi. Terlebih, fenomena ini, terus berulang tiap tahunnya.
"Pemerintah daerah harus melakukan sesuatu, agar kerugian tidak banyak dialami petambak kita,” ucap Samsun, melalui pesan suara di aplikasi instan WhatsApp, Kamis 10 Juni 2021.
"Harus dilakukan kajian detail, supaya dideteksi asalnya apakah dari sungai atau limbah. Kalau sudah terdeteksi masalahnya, bisa dilakukan treatment yang tepat,” tambah Samsun.
Diketahui, fenomena air bangai tak hanya memancing keriuhan warga Samarinda yang memadati kawasan tepian Mahakam untuk menangguk ikan. Tapi juga di daerah lain, hingga di perairan Sungai Kedang Kepala, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Terpisah dari itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid mengatakan, dirinya banyak menerima keluhan dari para petani keramba dan masyarakat, akibat air bangai dan bau busuk akibat banyaknya ikan mati.
"Warga juga yang menyampaikan bahwa air sungai bau. Tapi ada juga kelompok warga yang menduga, baunya air sungai disebabkan limbah kelapa sawit. Karena daerah itu memang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit,” pungkas Ely. (Advetorial)
Penulis: Vicky
TOPIK BERITA TERKAIT:
#air-bangai #sungai-mahakam #dprd-kaltim #muhammad-samsun #ely-hartati-rasyid #pdi-perjuangan