Samarinda, Afiliasi.net - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy disebut masih memiliki potensi investasi besar di Kaltim.
Disperindagkop dan UKM Kaltim meyakini dengan momentum IKN, akan membuka ruang investasi yang besar ke Kaltim.
"Momentum IKN membuka ruang investor masuk, baik di dalam daerah maupun luar daerah. Makanya kami tunggu saja, saat ini masih on going," kata Yadi Robyan Noor, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Rabu 13 April 2022.
Dalam mengelola KEK Maloy, Pemprov Kaltim telah berbagi tugas, untuk urusan mencari dan menjaring investor dilakukan oleh Perusda Melati Bakti Satya (MBS).
Sementara urusan kelancaran investasi dilakukan DPMPTSP Kaltim.
Disperindagkop dan UKM Kaltim memastikan kelancaran industri melalui Rencana Pembangunan Industri.
"Maloy itu lah salah satunya betpotensi masuknya investasi," paparnya.
Roby menegaskan potensi investasi di KEK Maloy berkisar Rp14 triliun per tahun.
"Potensinya Rp14 triliun per tahun, potensi investasi sawit Rp25 triliun per tahun," tegasnya.
"KEK Maloy itu penting, semua bergandeng tangan lah, termasuk masyarakat yang bisa menikmati karena ada lapangan kerja yang dibuka dan potensi ekonomi di sana," lanjutnya.
Jika nantinya Maloy kehilangan status kawasan ekonomi khususnya, hal itu merupakan kerugian besar bagi Kaltim.
Pasalnya, Bumi Mulawarman telah menggelontorkan sekitar Rp4 triliun lewat APBD untuk membangun Maloy.
"Kita sudah menanam modal Rp4 triliun lebih kan di sana," pungkasnya. (ACH/ADV/Diskominfo Kaltim)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#diskominfo-kaltim #kek-maloy #kutim