Tangkapan layar saat Presiden Prabowo berbincang bersama Presiden Amerika Serikat melalui seluler (instagram- @prabowosubianto)
Afiliasi.net - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dipastikan akan melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat pada bulan September atau Oktober 2025. Dalam lawatan tersebut, Prabowo dijadwalkan bertemu dengan mantan Presiden AS dan calon kuat pemilu presiden AS 2024, Donald J. Trump.
Dilansir dari detiknews (16/7/2025), Kepastian itu disampaikan langsung oleh Prabowo dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta. Ia mengaku telah menerima undangan resmi dari Trump untuk melakukan pertemuan bilateral yang akan difokuskan pada isu-isu strategis, terutama menyangkut kerja sama perdagangan antara kedua negara.
“Saya mendapat undangan dari Presiden Trump, kemungkinan kami akan bertemu pada bulan September atau Oktober. Saya bersiap untuk itu,” ujar Prabowo kepada wartawan.
Dalam pernyataannya, Prabowo juga sempat berseloroh soal kemungkinan diajak bermain golf oleh Trump, mengingat hobi sang mantan Presiden AS tersebut. “Saya khawatir diajak main golf. Skill saya sudah jelek sekali, jadi saya mungkin harus latihan dulu,” candanya.
Latar Belakang Pertemuan
Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari pengumuman Donald Trump sebelumnya, yang menyatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan perdagangan penting dengan Indonesia. Salah satu poin utama kesepakatan tersebut adalah penurunan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Indonesia, dari 32 persen menjadi 19 persen.
Kesepakatan itu disebut sebagai hasil dari komunikasi langsung antara Trump dan Prabowo. Trump menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari strategi perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Namun, penurunan tarif ini tidak diberikan tanpa syarat. Indonesia diminta untuk membuka akses pasar seluas-luasnya bagi produk ekspor Amerika Serikat dan menyetujui komitmen pembelian energi dari AS senilai sekitar US$15 miliar. Selain itu, pemerintah Indonesia juga diminta tidak memberlakukan tarif pada produk-produk yang diimpor dari Amerika Serikat.
Isu Strategis Menjadi Sorotan
Pertemuan Prabowo dan Trump diperkirakan tidak hanya akan membahas tarif dan perdagangan, namun juga mencakup isu-isu strategis yang lebih luas, seperti keamanan regional, kerja sama pertahanan, serta stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Trump, yang dikenal sebagai figur politik dengan gaya diplomasi langsung dan keras, disebut memiliki ketertarikan khusus terhadap Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Tenggara. Sementara itu, Prabowo yang baru menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 2024, dinilai tengah aktif memperluas jalinan hubungan luar negeri, terutama dengan negara-negara besar.
“Trump itu negosiator keras. Tapi kita bisa bicara dan menemukan titik temu,” ujar Prabowo saat ditanya soal dinamika dalam proses negosiasi.
Respons Publik dan Harapan Diplomatik
Kunjungan ini dipandang sebagai langkah penting dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Beberapa pengamat menyebut bahwa pendekatan personal antara Prabowo dan Trump bisa membuka jalur diplomasi yang lebih cair dan efektif.
Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Amerika Serikat terkait detail agenda pertemuan tersebut, terutama apakah Trump akan kembali menjabat sebagai presiden atau masih dalam status kandidat. Namun, baik pihak Indonesia maupun AS menganggap pertemuan ini memiliki nilai strategis tinggi.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa pemerintah saat ini tengah menyusun agenda lengkap kunjungan tersebut, termasuk kemungkinan penandatanganan nota kesepahaman atau perjanjian dagang baru.(*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#presiden #prabowo-subianto #donald-trump #bertemu #september #golf #tarif