Afiliasi.net - Kondisi pengungsi di jalur Gaza semakin memprihatinkan. Warga Palestina yang terkepung akibat serangan dari pasukan tentara Israel terpaksa harus memakan rumput akibat persediaan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan mereka.
Disampaikan oleh ActionAid sebuah kelompok kemanusiaan, warga Palestina terpaksa memakan rumput akibat dari pasukan Israel yang melarang pengiriman bantuan kepada warga sipil di wilayah tersebut.
Masyarakat sekarang sangat putus asa sehingga mereka makan rumput sebagai upaya terakhir untuk mencegah kelaparan," ujar Riham Jafari, koordinator advokasi dan komunikasi ActionAid, diberitakan detikNews yang mengutip dari Middle East Monitor, Sabtu (10/2/2024).
"Setiap orang di Gaza sekarang kelaparan, dan orang-orang hanya mendapat 1,5 hingga 2 liter air untuk memenuhi semua kebutuhan mereka," tambah kelompok bantuan tersebut.
Diketahui bahwa lasukan Israel nampaknya tengah memperluas serangan daratnya ke kota paling selatan Gaza, Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta warga Palestina kini tinggal di tenda-tenda darurat. Hal ini tentu menjadi ancaman pengungsi yang terpaksa harus keluar dari wilayah-wilayah tersebut.
"Tidak ada tempat lagi bagi warga Gaza untuk mengungsi. Lebih dari 85% dari 2,3 juta penduduknya terpaksa meninggalkan rumah mereka selama empat bulan terakhir, dan banyak di antaranya yang terpaksa mengungsi berkali-kali," ujar ActionAid.
"Gelombang besar orang yang tiba di Rafah telah memberikan tekanan besar pada infrastruktur dan sumber daya, namun ribuan orang terus berdatangan," kata ActionAid dalam sebuah pernyataan.
Pihak ActionAid juga menyampaikan simpatinya kepada penduduk Gaza. Kini, pengungsi yang kehilangan rumahnya terus bertambah. Hal tersebut akan menakdi masalah besar untuk kedepannya.
"Kami sangat prihatin dengan laporan potensi invasi darat di Rafah dan peningkatan serangan udara di wilayah tersebut. Biar kami perjelas: setiap peningkatan permusuhan di Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta orang mengungsi, akan menjadi bencana besar... Ke mana lagi penduduk Gaza yang kelelahan dan kelaparan harus pergi?" tanya Jafari.
Israel masih terus membombardir wilayah Gaza semenjak pecahnya kembali konflik pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan Hamas ke wilayah Israel seakan mengaktifkan serangan tiada hentinya ke wilayah Palestina.
Kini korban yang berjatuhan sudah melebih dua puluh ribu jiwa. Tidak hanya memakan korban jiwa, agresi pasukan Israel juga menghilangkan infrastruktur di Palestina sehingga penduduk harus mengungsi.
Editor: Siti Mu'ayyadah
TOPIK BERITA TERKAIT:
#konflik-israel-hamas #pengungsi #kelaparan