Afiliasi.net - Gencatan senjata di Gaza berlanjut terhitung sejak Selasa (28/11/2023) dini hari waktu setempat. Perpanjangan masa gencatan senjata ini merupakan bentuk kesepakatan dari kedua belah pihak antar kelompok Hamas Palestina dan tentara Israel (IDF).
Gencatan senjata mulanya akan berlangsung empat hari yang berakhir pada Senin (27/11/2023) lalu. Kemudian, masa gencatan senjata bertambah dua hari di wilayah jalur Gaza.
Dilansir dari laman Al Jazeera pada Selasa (28/11/2023), Hamas menyatakan alasan terkait perpanjangan masa gencatan senjata tersebut. Salah satu pejabat Hamas, Ghazi Hamad menyampaikan bahwa Hamas menyetujui pembebasan lebih banyak sandera. Sebagai dampaknya, gencatan senjata diperpanjang.
"Kami kini sepakat untuk membebaskan lebih banyak sandera dan memperpanjang perjanjian selama dua hari. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat kami, khususnya masyarakat Gaza," ungkap Ghazi Hamad.
Dia juga menyampaikan harapannya agar gencatan senjata ini menjadi titik terang kemerdekaan bagi Palestina. Dia juga mengatakan dukungan juga mereka dapatkan dari berbagai negara seperti Qatar, Mesir, dan juga negara-negara Barat.
Awal gencatan senjata, 39 tawanan Israel dibebaskan oleh kelompok bersenjata tersebut. Kemudian 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga dibebaskan.
Dari hasil negosiasi yang dipimpin oleh Qatar, 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel juga telah dibebaskan oleh Hamas. Terdapat 11 sandera dibebaskan yang didominasi anak-anak.
Editor: Siti Mu'ayyadah
TOPIK BERITA TERKAIT:
#gencatan-senjata #israel-hamas #pembebasan-sandera #gaza