Advetorial

DPRD Kutim Soroti Peran Drainase dalam Menghadapi Ancaman Banjir

Redaktur:
Selasa, 18 Juli 2023 | 208 views

Afiliasi.net - Banjir yang baru-baru ini melanda sebagian wilayah di Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), telah menyoroti pentingnya peran drainase dalam mengatasi masalah banjir. Selain menyoroti program pemerintah daerah, peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan juga menjadi aspek penting.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutai Timur, Jimmy, memberikan pandangannya tentang masalah ini dalam keterangannya kepada awak media. Jimmy menyatakan bahwa banjir ini harus menjadi pengalaman bagi kita semua dalam upaya mengantisipasi kemungkinan buruk yang dapat terjadi di masa depan.

"Ibu Kota Sangatta, memang memiliki permasalahan yang sangat rumit mengenai banjir. Saya tidak menyalahkan pemerintah daerah sepenuhnya, ini adalah tanggung jawab bersama. Drainase di beberapa tempat memang buruk, tetapi kita juga melihat bahwa beberapa masyarakat juga telah salah menggunakan drainase yang ada," ujar Jimmy pada Selasa (18/07/2023).

Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, beberapa titik di Kota Sangatta mengalami masalah dengan fungsi utama drainase karena ada beberapa individu yang menutupnya.

"Kita tidak mencari siapa yang salah, tetapi kita harus memiliki kesadaran bersama. Bagaimana kita bisa membuat jembatan jika diperlukan, dan kita harus berhenti menutup drainase dengan tanah. Saya tidak perlu menyebutkan lokasinya secara spesifik, yang penting kita semua menyadari masalah ini," tegas Jimmy.

Jimmy menambahkan bahwa banjir yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya telah menyebabkan dampak serius pada perekonomian masyarakat di Sangatta dan Kutai Timur secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya dan aktif dalam upaya pencegahan.

"Kita memerlukan kepedulian masyarakat. Ini tentang kerjasama dari semua pihak," tambahnya.

Sebagai informasi, banjir yang terjadi pada tanggal 13-14 Mei 2023 di Kota Sangatta disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir ini menyebabkan sejumlah wilayah tergenang air dengan tinggi yang bervariasi, termasuk poros Dayung, wilayah Kabo, Apt Pranoto, dan Margo Santoso.