Afiliasi.net – Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan memastikan kualitas daging yang dihasilkan, pendirian Rumah Potong Hewan (RPH) di Kutai Timur menjadi langkah strategis. Namun, untuk memastikan kesuksesannya, pendirian RPH ini harus diiringi dengan pendampingan yang memadai kepada para peternak di Kutai Timur.
Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Apansyah, dalam sebuah pernyataan yang dia sampaikan belum lama ini. Ia menjelaskan, "Saya ingin pengembangan RPH itu tentunya juga harus disertai dengan pendampingan para peternak di Kutim."
Apansyah, yang merupakan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER), menyoroti pentingnya meningkatkan produktivitas para peternak di Kutai Timur. Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan yang komprehensif serta peningkatan infrastruktur yang sesuai dengan perkembangan sektor peternakan, termasuk RPH yang dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
"RPH yang sudah didirikan akan sia-sia jika peternak tidak memiliki pasokan hewan yang memadai. Inilah salah satu aspek yang berkaitan dengan langkah yang diambil STIPER melalui jurusan peternakan," tambahnya pada Jumat (30/6/2023).
Keberadaan RPH Dinilai Kritikal untuk Pendampingan Peternak
Menurut Apansyah, dengan mendirikan fasilitas pemotongan hewan yang modern dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan sektor peternakan, produktivitas peternakan di Kutai Timur dapat meningkat secara signifikan. Ia berpendapat bahwa adanya fasilitas pemotongan yang canggih akan mendorong peternak untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi mereka.
"Kita perlu bertanya di 18 kecamatan, berapa banyak peternakan yang ada dan berapa yang hanya aktif secara musiman. Ini menjadi pertanyaan penting mengingat tingkat kebutuhan daging kita dan sejauh mana itu dapat dipenuhi," tutupnya.
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-kutim