Kutim Afiliasi.net - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman meminta Dinas Koperasi Kutim memiliki data tentang koperasi, untuk melakukan deteksi mana koperasi yang tidak aktif, agar segera dibina.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, meminta Dinas Koperasi Kutim agar segera memilah koperasi-koperasi yang tidak aktif, untuk dibina nantinya. Ia juga menyebut pihak Dinas Koperasi perlu memiliki data akurat dan terkini mengenai koperasi-koperasi yang ada di Kutim.
Menurut Faizal, dari ribuan koperasi yang ada di Kutim, jumlah yang aktif hingga saat ini hanya setengahnya saja. Oleh karena itu, ia juga berharap Dinas Koperasi bisa turun langsung memantau koperasi yang tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
"Supaya pembinaannya lancar, harusnya Dinas Koperasi bisa pantau langsung koperasi yang tidak lakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Karena kalau tidak lakukan RAT kan itu sudah ada indikasi masalah, terutama di pihak pengurusnya," ucap Faizal Rachman di Gedung DPRD Kutim, Senin (12/06/2023).
Lebih lanjut, Faizal Rachman mengungkapkan Dinas Koperasi harus memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada pihak koperasi, terkait permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi. Ia juga menyebutkan pihaknya terbuka apabila bantuan dalam bentuk anggaran dibutuhkan.
"Kalau bisa jangan menunggu masalah, tapi jemput bola. Kalau butuh anggaran, kami siap untuk support," ungkapnya.
Faizal Juga mengakui untuk melaksanakan hal tersebut merupakan PR tersendiri bagi Dinas Koperasi. Pasalnya, jumlah koperasi yang banyak dan membutuhkan dana yang besar. Kendati demikian, pihak Dinas Koperasi juga belum ada yang meminta anggaran.
Terakhir, politisi dari PDI-Perjuangan ini berharap Dinas Koperasi segera menggarap peta koperasi yang berisikan permasalahan dari macam-macam koperasi, sehingga ke depannya akan lebih mudah untuk dicari solusinya.
"Kedepannya, kami minta Dinas Koperasi membuat Peta koperasi dan permasalahannya. Misalnya, berapa koperasi yang bermitra dengan perusahan dan berapa yang tidak. Karena untuk koperasi mitra perusahan, khususnya sawit, kerjanya jelas dan permasalahannya tentu beda dengan koperasi yang bukan mitra perusahan atau koperasi mandiri," pungkasnya.
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-kutim