Sangatta, Afiliasi.net - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman mengungkapkan banyak petani binaannya yang sudah mengeluarkan biaya besar. Namun gagal panen karena hama.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena hama dari lahan perkebunan sawit yang hampir rata-rata mengelilingi lahan sawah para petani, sehingga hasil panen petani sawah rentan terkena hama yang menyebabkan gagal panen.
"Petani sawah kita itu tantangannya luar biasa, hampir rata-rata sawah-sawah yang ada sudah dikelilingi lahan sawit. Sementara lahan sawit itu serangga atau hamanya luar biasa banyak," ungkapnya.
Bukan hanya persoalan hama, beban petani juga soal harga obat pembasmi hama yang terus naik. Sehingga perlu modal besar. Untuk itu dia meminta pemerintah untuk memberikan insentif tanaman bagi para petani.
"Seharusnya pemerintah memberikan insentif bagi petani. kalaupun insentif itu tidak diberikan, kita minta supaya di fasilitasi asuransi untuk penanaman dan ketika gagal panen bisa di klaim asuransi itu,” ucap Faizal Rachman di Gedung DPRD Kutim, Selasa (30/5/2023).
Selain itu, tantangan menjadi petani di Kutim sangat besar. Sebab membutuhkan modal besar sementara hasil kecil dan kadang tidak kembali modal.
"Makanya saya bilang, petani kita ini harus terus diberikan insentif karena cost produksi kita ini tinggi. Kalau sudah dua kali dia tanam terus gagal panen terus, selesai sudah modal sudah tidak ada, kan kasihan dia," pungkasnya.
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-kutim