Sabtu, 23 November 2024 04:57 WIB

Advetorial

Sosbang di Desa Sarinadi, Haji Alung Sebut Tingginya Partisipasi Pemilih Bukti Kedewasaan dalam Berbangsa

Redaktur: Redaksi
| 218 views

Anggota DPRD Kaltim Muhammad Syahrun saat menggelar kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Desa Sarinadi, Kecamatan Kotabangun Darat. (Istimewa)

Afiliasi.net - Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan perdananya di Desa Sarinadi, Kecamatan Kotabangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu, 25 Februari 2024. 

Mengawali pertemuan dengan puluhan warga di Desa Sarinadi, Haji Alung - sapaannya menyampaikan apresiasi atas tingginya angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung pada 14 Februari, lalu.

"Ini menjadi bukti bahwa masyarakat kita saat ini semakin dewasa dalam berbangsa. Sekarang waktunya bersatu kembali, solid membangun bangsa," katanya.

Politisi Golkar ini kembali menggaungkan slogan NKRI Harga Mati. Seruan yang sering kali disampaikan sederet pejabat dan politisi ini memang patut dimaknai sebaik mungkin, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dogma pecah belah bangsa.

"Jangan mudah terpengaruh dengan konspirasi-konspirasi yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memecah belah bangsa kita," pesan dia.

Untuk diketahui, sosialisasi wawasan kebangsaan yang digelar oleh tiap anggota dewan di Karang Paci merupakan upaya untuk merajut kembali simbol-simbol persatuan melalui pemahaman 4 Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita sebagai tulang punggung bangsa tentu harus memahami peran masing-masing lewat pemahaman yang sama melalui 4 Pilar Kebangsaan. Tugas kita semua untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan bangsa," ungkapnya. 

Pada kesempatan tersebut, politisi yang akrab disapa Haji Alung itu juga menghadirkan Ahmad Fadillah, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Ahmad katakan bahwa wawasan kebangsaan yang digelar kali ini memang patut diapresiasi ditengah degradasi moral akan paham liberal dan radikal yang mendoktrin sejumlah masyarakat. Ahmad juga banyak mengulas sejarah panjang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diibaratkan olehnya sebagai pondasi utama sebuah gedung.

"Jadi, Indonesia bukan hanya milik satu golongan saja. Makanya Indonesia disebut sebagai negara kesatuan," tambah dia. (*)

Penulis: Redaksi


TOPIK BERITA TERKAIT: #dprd-kaltim #wawasan-kebangsaan 

Berita Terkait

IKLAN



Berita Lainnya

Terpopuler