Jumat, 22 November 2024 07:04 WIB

Advetorial

Pemkab Kutim Ciptakan Kesempatan yang Merata untuk Semua Pemeluk Agama

Redaktur:
| 174 views

Afiliasi.net - Bupati Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa di Kutai Timur (Kutim), semua warga yang beragama memiliki hak yang sama untuk menerima pelayanan dari pemerintah. Pernyataan ini diberikan oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri acara Hari Reformasi dan perayaan HUT Seksi Pelayanan Bapak (SPB) Gereja Kristen Evangelis (GKE) 2023 di GKE Jemaat Efatha Sangatta, yang berlangsung pada Sabtu, (19/08/2023).

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sangat menghargai sikap toleransi antara pemeluk agama yang telah berlangsung dengan baik hingga saat ini. Kebersamaan dalam keberagaman ini dianggap sebagai modal penting dalam membangun Kutim dan sejalan dengan visi Kutai Timur untuk menciptakan kesejahteraan bagi semua penduduknya.

"Banyak agama yang ada di Kutim, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Selain itu, berbagai suku juga hadir di sini. Keberagaman ini adalah kekayaan yang harus kita jaga dengan baik. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutim memberikan kesempatan dan peluang yang sama kepada setiap suku dan agama yang ada di wilayah ini. Mari kita lestarikan keragaman ini dengan baik. Untuk pengembangan keagamaan, Kutai Timur juga memberikan insentif kepada rohaniwan dan dai dalam upaya pembangunan," ujar Ardiansyah.

Kutai Timur, yang dikenal sebagai "Magic Land" karena potensi alamnya yang sangat kaya, tentu memiliki berbagai tantangan, termasuk wilayah yang sangat luas, permasalahan narkoba, tingkat pendidikan, dan keanekaragaman budaya masyarakatnya.

"Khusus dalam pengembangan sumber daya manusia, peredaran narkoba di Kutim sangat tinggi, karena Kutim menjadi jalur utama peredaran narkoba. Oleh karena itu, saya meminta kepada para pendeta dan tokoh agama untuk berkontribusi dalam memutus mata rantai peredaran narkoba di Kutim," harap Ardiansyah.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW-GKE) Kaltim, Harpandi, mengingatkan bahwa peran dan kehadiran gereja harus memberikan dampak yang luas bagi masyarakat.

"Makna peringatan Hari Reformasi dan HUT SPB dalam lingkup GKE adalah lompatan besar dalam sikap, pola pikir, dan tindakan kita. Bagaimana kita bersikap dan bertindak dalam keluarga, jemaat, dan masyarakat harus didasarkan pada iman kepada Kristus. Apa pun yang kita lakukan harus sesuai dengan firman Tuhan," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Reformasi dan HUT SPB GKE 2023, Yosef Palinggi, mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, mulai dari 19 hingga 20 Agustus, dengan materi ibadah, seminar, dan penyusunan program SPB ke depan. Materi seminar meliputi Sikap Gereja, Potensi, Tantangan, dan Harapan dengan Hadirnya IKN, dengan peserta yang berasal dari seluruh jemaat GKE di seluruh Kalimantan Timur.


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemkab-kutim 

Berita Terkait

IKLAN