Sangatta, Afiliasi.net – Meredanya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kutai Timur (Kutim) membawa berita positif bagi penjualan hewan ternak, dengan permintaan pasar diperkirakan meningkat menjelang perayaan Hari Raya Iduladha tahun 2023.
Dokter hewan dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Cut Meutia, memperkirakan bahwa jumlah hewan kurban di Kutim pada tahun 2023 akan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban di Kutim mencapai 1.696 ekor sapi, 409 ekor kambing, dan 1 ekor domba, melibatkan 17 dari 18 kecamatan di Kutim, kecuali Kecamatan Sangkulirang.
Cut Meutia yakin bahwa permintaan akan hewan kurban akan meningkat pada Hari Raya Iduladha tahun 2023 ini, terutama karena adanya kelonggaran dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Pasti meningkat dari tahun sebelumnya, karena tahun lalu terbatas akibat PMK. Sekarang, sudah ada kelonggaran, jadi pasti akan ada peningkatan yang signifikan," kata Cut Meutia.
Selain itu, DTPHP Kutim juga aktif melakukan vaksinasi terhadap PMK pada sapi yang diproduksi oleh peternak lokal Kutim. Tujuannya adalah untuk membangun kekebalan terhadap PMK di wilayah ini. Cut Meutia menambahkan bahwa dari 15 ribu ekor sapi yang akan divaksin, sudah ada 7 ribu ekor sapi yang telah menerima dosis vaksin pertama.
"Kami sudah mencapai dosis ketiga tahun ini, dan tahun lalu kami telah memberikan dosis pertama kepada 7 ribu ekor sapi," tambahnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Kutim, Antonius Kurniawan Dewantoro, menjelaskan bahwa tes antemortem masih terus dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tes ini akan dilakukan beberapa minggu sebelum Hari Raya Iduladha, sedangkan tes post mortem akan dilaksanakan saat perayaan hari raya kurban di masjid-masjid setempat.
Dengan upaya-upaya ini, DTPHP Kutim berharap dapat memastikan kesehatan hewan kurban dan menyediakan hewan kurban yang aman dan sehat bagi masyarakat Kutim pada perayaan Iduladha.
"Sekitar 2 atau 1 minggu sebelum hari H kami seperti biasa akan melakukan tes antemortem dan di hari H dilakukan tes post mortem di masjid-masjid. Langkah ini untuk menyediakan hewan kurban yang aman," tutupnya. (*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#pemkab-kutim #dtphp-kutim #penyakit-kuku-dan-mulut #antonius-kurniawan-dewantoro #hewan-kurban