Jumat, 22 November 2024 08:20 WIB

Advetorial

Kadis Lingkungan Hidup Kutim Beberkan Yayasan Ulin Terima Penghargaan Kalpataru

Redaktur: Redaksi
| 254 views

Kadis Lingkungan Hidup Kutai Timur Armin Nazar (kanan). (Istimewa)

Sangatta, Afiliasi.net – Kadis Lingkungan Hidup Kutai Timur Armin Nazar membeberkan pengalaman Yayasan Ulin dalam menjaga lingkungan di Tuah Bumi Untung Banua. Menurutnya penghargaan ini merupakan kerja keras dari Yayasan Ulin sejak tahun 2009. Yayasan Ulin sangat peduli kepada lingkungan hidup. Terutama memastikan semua spesies yang muncul secara alami dan kehidupan berkualitas bagi manusia. Khususnya yang tinggal di dalam bentang alam Indonesia yang terletak di luar kawasan lindung melalui konservasi berbasis ilmu pengetahuan dan pemanfaatan berkelanjutan. Termasuk menjaga populasi Buaya Badas Hitam di perairan Mesangat, Kecamatan Muara Ancalong. Di mana spesies buaya ini merupakan salah satu spesies dalam IUCN daftar merah berstatus critically endangered. Habitatnya tersisa di Kutai Timur.

“Yayasan Ulin sangat care (peduli) dengan buaya badas hitam sehingga mereka melakukan penyelamatan melalui sosialisasi. Sehingga buaya tersebut hingga saat ini masih bertahan hidup di Muara Ancalong. Dengan demikian atas nama Dinas Lingkungan Hidup, kami mengucapkan terima kasih,” tutur Armin

Ketua Yayasan Ulin Suimah mengatakan, sosialisasi yang dilakukan adalah bicara dari orang ke orang, ke sekolah termasuk ke guru. Tak hanya sosialisasi, Yayasan Ulin juga mengajak mahasiswa untuk magang. Terakhir melibatkan masyarakat untuk menjadi bagian dari pecinta lingkungan hidup.

Suimah berharap tidak hanya Yayasan Ulin yang melakukan penyelamatan. Tetapi Komunitas yang ada di sekeliling lahan basah mesangat juga terlibat secara aktif. Bahkan tidak menutup kemungkinan munculnya tokoh atau kelompok lainnya yang mengangkat isu penyelamatan lingkungan sehingga lingkungan hidup akan semakin lestari.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar penganugerahan Kalpataru kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Salah satu yang menerima penghargaan kalpataru adalah Yayasan Ulin, Kutai Timur. Yayasan Ulin mendapatkan penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan.

Menteri LHK, Siti Nurbaya memberikan langsung penghargaan Kalpataru di Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (5/6/2023). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Siti menyampaikan bahwa keberadaan Penghargaan Kalpataru sangat penting.

Mengingat secara prinsip pendekatan penanganan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan dengan pendekatan Konstitusionalitas dan Prosedural. Ini sebagai refleksi kaitan antara demokrasi dan lingkungan. Yakni demokrasi dan rasa untuk menjaga lingkungan. Di mana ada kaitan filosofis, pelembagaan yang mendorong praktek atau rintisan untuk membangun nilai-nilai yang menghargai lingkungan. Serta menerapkan secara mendasar prinsip kelestarian lingkungan atau deep-green pada penempatan dalam berbagai kebijakan.

“Aktualisasinya dalam bentuk dan orientasi partisipasi yang lebih dan semakin luas atau wider participation, adopsi kebijakan-kebijakan yang berorientasi hijau serta jelasnya kaitan antara partisipasi dan hasil atau keluaran yang makin kental dimensi kelestariannya atau greener outcome,” ungkap Menteri Siti dikutip dari situs PPID MenLHK.


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemkab-kutim #dlh-kutim #kalpataru-2023 #yayasan-ulin 

Berita Terkait

IKLAN