Net
Afiliasi.net - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan publik setelah beredar foto yang menunjukkan memar di tangan kanannya serta pembengkakan pada bagian kaki. Foto tersebut diambil saat Trump menghadiri pertandingan FIFA Club World Cup di Miami pada Sabtu, 13 Juli 2025. Dugaan soal kondisi kesehatannya pun ramai dibicarakan, hingga akhirnya pihak Gedung Putih merilis pernyataan resmi.
Dalam keterangan pers pada Rabu (17/7/2025), Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menjelaskan bahwa Trump telah menjalani serangkaian pemeriksaan medis dan didiagnosis mengalami Chronic Venous Insufficiency (CVI), atau insufisiensi vena kronis. Penyakit ini umum terjadi pada lansia, terutama mereka yang berusia di atas 70 tahun, dilansir dari people.com.
“Presiden Trump dalam kondisi stabil dan tidak mengalami rasa sakit. Ini adalah kondisi jinak yang lazim dialami orang seusia beliau,” ujar Leavitt kepada awak media di Gedung Putih.
Diagnosis tersebut ditegakkan usai Trump menjalani pemeriksaan ultrasound Doppler pada pembuluh vena dan evaluasi laboratorium lengkap. Hasil tes tidak menunjukkan adanya tanda-tanda deep vein thrombosis (DVT) atau gangguan pembuluh darah lainnya yang serius. Pemeriksaan jantung melalui echocardiogram juga menunjukkan hasil yang normal.
Sementara itu, memar yang tampak pada tangan kanannya diduga disebabkan oleh iritasi jaringan lunak akibat kebiasaan berjabat tangan secara intens, diperparah oleh konsumsi rutin aspirin yang ia konsumsi sebagai bagian dari pencegahan penyakit jantung.
“Tidak ada trauma atau cedera signifikan. Aspirin memang bisa meningkatkan kecenderungan memar, terutama pada lansia,” tambah Leavitt.
Pengumuman ini mencuri perhatian lantaran selama ini Trump dikenal enggan mengungkapkan kondisi kesehatannya secara terbuka. Di masa lalu, catatan medis Trump kerap menjadi topik spekulasi dan kontroversi, terlebih saat ia mencalonkan diri dalam pemilu. Pernyataan terbuka kali ini dianggap sebagai langkah transparansi, terlebih di tengah meningkatnya sorotan terhadap usia dan kebugarannya menjelang Pilpres 2028.
Pakar kesehatan dari Johns Hopkins University menyebut CVI bukanlah kondisi berbahaya, namun perlu penanganan jangka panjang. Gejala seperti pembengkakan pada pergelangan kaki, rasa berat, dan perubahan warna kulit umumnya bisa dikendalikan melalui terapi kompresi, olahraga ringan, dan pengaturan pola makan.
“Selama tidak ada komplikasi seperti luka kronis atau infeksi, penderita CVI tetap bisa menjalani aktivitas seperti biasa,” ujar Dr. Andrea Monroe, spesialis penyakit pembuluh darah.
Hingga saat ini, Trump tetap menjalankan agenda publik dan kegiatan politiknya. Ia dijadwalkan menghadiri sejumlah kampanye dan pertemuan tertutup dalam beberapa pekan ke depan.
TOPIK BERITA TERKAIT:
#presiden-amerika-alami-memar-di-tangan-dan-kaki-bengkak #diduga-alami-masalah-pembuluh-darah #cvi