Balikpapan, Afiliasi.net - Perkembangan UMKM di Kota Balikpapan semakin membawa angin segar. Terlebih, banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pembinaan bagi mitra UMKM. Salah satunya adalah Latatika Borneo yang merupakan salah satu UMKM binaan Pertamina.
Latatika Borneo yang menawarkan produk herbal racikan asli Kalimantan ini berhasil menembus pasar Turki pada bulan Juli lalu. Adalah sebuah restaurant di Turki, Kuscu Konak & Café, yang menjual produk herbal racikan Latitaka Borneo kepada pelanggannya.
Menariknya, cafe ini terletak di Safranbolu, salah satu kota kecil di Turki yang terkenal dengan bangunan bersejarah khas kekaisaran Ottoman. Dengan begitu, hadirnya produk herbal ini akan membawa para pelanggan cafe akan menuju suasana tradisional.
Beralamat di Kelurahan Gunung Bahagia, Latitaka Borneo memproduksi herbal khas Suku Dayak dengan bahan baku dari alam mulai dari akar kuning, pasak bumi, akar tembelekar dan beberapa herbal khas Dayak lainnya.
Berbagai bahan herbal ini diracik dan dikemas dengan mengutamakan higienitas sehingga bermanfaat sebagai obat maupun terapi untuk beberapa penyakit seperti nyeri, flu, batuk, imunitas tubuh, vitalitas, kesehatan kulit, kanker, hepatitis dan lainnya.
Pemilik Latitaka Borneo adalah Mei Christy. Mei menyebut, ketekunan, keuletan dan jaringan komunikasi yang luas dibutuhkan bagi sebuah UMKM. Meski terbilang baru bergabung dengan Program Kemitraan pertamina, namun ia merasa produk-produknya menjadi lebih berkembang.
"Namun dampaknya sudah langsung kami rasakan. Sampai produk kami sampai Ke Turki, semua ini berkat Pertamina,” ungkap Mei.
Sebelum berhasil menembus pasar di Turki, Mei mengaku mengikuti promosi sesama pelaku UMKM dalam kelas Sekolah Ekspor Indonesia. Saat itu, salah satu anggota yang berdomisili di Turki sangat tertarik dengan produk herbal gula merah yang ditawarkan oleh Latatika.
“Kebutuhan gula merah sendiri dipasok ke Turki dari negara-negara Asia, salah satunya Indonesia. Selain gula merah, mereka juga meminta produk herbal kami untuk gangguan insomnia yang berupakan penyakit dengan persentase besar di Republik Turki. Dan memang baru-baru ini kami juga sudah launching produk herbal khusus untuk gangguan insomnia,” terang Mei.
Latatika berasal dari bahasa daerah Suku Dayak Paser yang berarti hutan kita (lati “hutan”, taka “kita”). Mei menuturkan, Latitaka sendiri mempekerjakan pemuda dan pemudi Kalimantan sekaligus sebagai upaya menggerakkan ekonomi di sekitar rumah produksi Latitaka.
Tidak hanya itu, Latitaka Borneo juga mendukung pelestarian hutan adat di kawasan Long Gelang Kabupaten Paser serta pendidikan bagi anak-anak Dayak yang kurang mampu. (*)
Penulis: Rizna
TOPIK BERITA TERKAIT:
#latitaka-borneo #umkm-balikpapan #herbal-kalimantan