Samarinda, Afiliasi.net - Masyarakat Mamuju di Sulawesi Barat mendadak panik lantaran gempa mengguncang wilayah mereka. Gempa di Mamuju terjadi dua kali di waktu berbeda. Gempa yang terjadi pada Kamis dan Jumat ini, tak hanya merusak bangunan pemerintah, pun demikian halnya dengan bangunan warga.
Peristiwa tersebut masing-masing terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WITA dengan kekuatan 5,9 magnitudo. Disusul dengan gempa kedua pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA dengan kekuatan 6,2 magnitudo.
Guncangan gempa itu sendiri diketahui berdampak langsung terhadap Kantor Gubernur Sulbar, Hotel Dmaleo Mamuju, dan Hotel Matos Mamuju yang dikabarkan mengalami kerusakan.
Sedangkan, warga yang khawatir akan adanya gempa susulan diketahui lebih memilih mengungsi di kawasan persawahan.
Terkait itu, Basarnas Balikpapan diketahui tengah mempersiapkan sebanyak 27 personil untuk membantu penanganan pasca bencana gempa yang terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) pagi.
"Hari ini Jumat (15/1), kami berangkatkan 27 personil yang terdiri dari 2 orang perwira, 12 orang Rescuer, dan 13 ABK," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta saat di konfirmasi Jumat (15/1/2021).
Selain 27 personil, Melkianus juga menuturkan jika pihaknya turut membawa peralatan seperti tenda posko, genset, alat penerangan, serta peralatan SAR pendukung lainnya.
"Kami berangkat dari Balikpapan sekitar jam 10.00 Wita dan diperika pukul 22.00 Wita tiba di lokasi menggunakan KN SAR Wisanggeni 236," ungkapnya.
Rencananya Basarnas Balikpapan akan membantu korban gempa di Mamuju selama 7 hari. Dan nantinya akan menunggu arahan Basarnas pusat bila masa tugas sudah selesai.
Editor : M. Yusuf
TOPIK BERITA TERKAIT:
#gempa-di-mamuju #kantor-gubernur-sulbar-ambruk #korban-gempa-mamuju #basarnas-balikpapan